Jambi, Sitimang.id – Bea Cukai Jambi saat ini tengah memetakan komoditi dari produk UMKM Provinsi Jambi yang memiliki potensi untuk ekspor. Dalam hal ini, Bea Cukai Jambi bertujuan untuk meningkatkan ekspor produk UMKM dari Provinsi Jambi hingga bisa terjual ke pasar internasional.
“Target Bea Cukai Jambi untuk UMKM pada 2023 ini masih mengenai ekspor,” ujar Wijang Abdillah, Kepala Bea Cukai Jambi. Kamis (19/1/2023).
Wijang menjelaskan dari hasil analisa Bea Cukai Jambi di tahun 2022, Bea Cukai memulai pemetaan potensi atas komoditi asal Jambi yang mempunyai potensi ekspor. Data ini didapatkan dari data ekspor di seluruh Indonesia dan disandingkan dengan komoditi potensi yang ada di Jambi.
“Kemudian ada beberapa komoditi di Jambi seperti kopi, kayu manis, pinang menjadi target UMKM untuk dilakukan pembinaan di ekspor,” sebutnya seperti yang dilansir dari media lihatjambi.
Ditambahkannya, saat ini di pasar luar negeri sudah terdapat buyer atau pembeli yang melakukan permintaan komoditi- komoditi tersebut. Artinya komoditi asal Jambi memiliki target pasar yang besar di Jambi. Dia menjelaskan, berdasarkan pemetaan yang dilakukannya rata- rata UMKM mempunyai kendala di bidang perizinan, baik perizinan tingkat daerah maupun perizinan yang bersifat sertifikas dari BPOM, kehutanan dan lainnya. Selain itu, terdapat beberapa kendala pada prosedur ekspor.
“Jadi mereka sudah mempunyai komoditi dan buyer tapi belum mengerti tata acara ekspor. Itu yang kami lakukan prioritaskan untuk pembinaan di Bea Cukai Jambi karena berkaitan dengan tugas Bea Cukai,” jelasnya.
Selain pemetaan, Bea Cukai konsisten memberikan edukasi kepada UMKM yang memiliki potensi ekspor. Pada tahun 2022 tercatat UMKM yang terdeteksi berpotensi ekspor sebanyak 46 UMKM, namun baru sebanyak enam UMKM yang merealisasikannya.
“Memang tidak mudah, yang berhasil tahun kemarin baru enam, kami berharap di 2023 lebih meningkat lagi UMKM yang ekspor,” tandasnya. (Ril)
Discussion about this post