Jambi, Sitimang.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ) menghadirkan karya eksperimentasi tari bertajuk ‘badan tumbuh’, yang ditampilka oleh komunitas Ukar Dance Project, pada Senin malam (14/11/2022) di panggung arena, Taman Budaya Jambi.
Koreografer Tri Putra Mahardika, menerangkan, pertunjukan ‘badan tumbuh’ merupakan suatu komposisi tari yang diangkat dari salah satu prosesi dalam upacara perkawinan Suku Anak Dalam yang disebut niti antui. Prosesi niti antui yang terdapat di Suku Anak Dalam merupakan prosesi terakhir dari serangkaian prosesi yang harus dilakukan agar upacara pernikahan dapat terlaksana.
Upacara niti atui adalah sebuah upacara meniti sebuah batang pohon (batang antui) yang dilakukan oleh calon mempelai laki-laki, batang antui yang kulit nya dikupas akan mengeluarkan getah yang menyebabkan batang antui menjadi sangat licin. Prosesi ini mengharuskan sang calon mempelai laki-laki menyeberangi batang antui dari sisi yang satu menuju ke sisi yang satunya, jika calon mempelai laki-laki berhasil menyeberangi batang antui maka dia dianggap layak untuk melangsungkan sebuah pernikahan.
“Bagi Suku Anak Dalam prosesi ini merupakan gambaran ujian kehidupan kelak jika sudah menjalani hidup berumah tangga. Prosesi ini memiliki filosofi yang sangat kuat yaitu adanya nilai sebuah perjuangan, pengendalian diri dan kedewasaan,” ujarnya kepada para penonton usai pertunjukan.
Sementara itu, Kepala TBJ, Eri Argawan, mengatakan, nilai filosofi yang terdapat dalam prosesi niti antui merupakan hal yang menjadi ketertarikan pengkarya untuk menciptakan sebuah karya seni khususnya seni tari dalam bentuk tari eksperimentasi. Nilai perjuangan, pengendalian diri, serta kedawasaan yang menjadi poin utama dalam eksplorasi garapan karya tari ini, nilai-nilai ini akan di kemas dalam bentuk yang baru.
“Alhamdulillah, pentas ini diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi dan didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK),” tegas Eri. (Gun)
Discussion about this post