Jambi, Sitimang.id – Dewan kurator UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ) mengumumkan dan meloloskan karya bertajuk ‘bungin’ yang rencananya membawa konsep mito-ekologi dalam ruang pertunjukan.
Kepala TBJ, Eri Argawan, menerangkan, karya ‘bungin’ telah dikurasi secara cermat oleh dewan kurator TBJ. Menurutnya, dewan kurator meloloskan karya ini karena tertarik dengan konsep mito-ekologi dari pertunjukan yang nantinya akan dibawakan oleh kelompok teater AiR ini.
“Bungin sendiri merupakan sebuah karya yang bersumber pada mito-ekologi masyarakat. Mitos kemunculan Bungin yang masih dipercaya oleh masyarakat merupakan sebuah kondisi ketika pasir bermunculan ke permukaan. Oleh masyarakat setempat, kemunculan Bungin merupakan sebuah pertanda bahwa sungai meminta haknya berupa tumbal jiwa manusia. Di sisi lain, ekologi berkaitan dengan lingkungan yang dijadikan sebagai unsur ekstrinsik penciptaan Bungin,” ujar Eri pada Jumat sore (4/11/2022).
Dikatakannya, tradisi bungin biasanyad dikenal dan dilakukan oleh masyarakat Jambi, khususnya mereka yang tinggal di sepanjang pesisir sungai Batanghari yang berada di Kabupaten Muaro Jambi. Sederhananya, Bungin juga merupakan ekologi-sastra yang bertujuan memberi penyadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan.
“Itulah yang menjadi muatan dan pesan penting yang ingin disampaikan dalam karya Bungin yang disutradarai oleh Oky Akbar yang rencananya akan dipentaskan pada tanggal 11 November 2022 ini,” pungkasnya. (Gun)
Discussion about this post