Jambi, Sitimang.id – UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ) menghadirkan sebuah karya pengolahan yang bertajuk ‘Bakulouk Rameh’ dari komunitas SKO Art dalam bentuk lantunan nada dan irama di Gedung Teater Arena, Taman Budaya Jambi (Sabtu, 02/07/2022).
Kepala TBJ, Eri Argawan, menuturkan, karya ini terinspirasi dari perempuan suku kerinci yang sangat diistimewakan dalam adat, keluarga dan masyarakat. Dan juga terinspirasi dari lantunan syair pengriring tari iyo-iyo yang di tarikan oleh anak batino suku kerinci
“Karya ini dilandasi oleh unsur musikal musik pengiring tari iyo-iyo dan lantunan syairnya yang menggambarkan keistimewaan perempuan suku kerinci yang diolah dalam bentuk ensambel dengan mengembangkan pola ritme dan ritmis,” ujarnya.
Sebelumnya Sko Art saat sesi uji pergelaran pada Jum’at (01/07/2022) malam di gedung teater arena, Taman Budaya Jambi dihadapan para kurator dan seniman Jambi yang diundang khusus memberikan kritik, saran, ataupun perbaikan agar karya pengolahan tidak bergeser dari maknanya.
Tampak hadir 3 dari 5 orang dewan kurator Jafar Rassuh, Didin Siroz dan EM Yogiswara. Selain itu ada Kepala dan pejabat teras Taman Budaya Jambi, Prof Mahdi Bahar (Guru Besar Sendratasik Universitas Jambi), Indra Gunawan (Ketua Prodi Sendratasik Universitas Jambi), Andy Gomez, Zul Gomes, Zulkarnain, Ali Surakhman, Masvil Tomi, Oky Akbar, Titas Suwanda, Sean Popo Hardi, Putra Agung, Dian Anggraini dan seniman Jambi lainnya.
Setelah pengajuan proposal jika lolos, dilaksanakan uji pergelaran lalu pergelaran kepada umum. Teknis tersebut menjadi aturan bagi setiap komunitas yang akan menghadirkan karya berupa Eksperimentasi, Pengolahan dan Apresiasi untuk mendapat fasilitas penuh dari Taman Budaya Jambi.
Bakulouk Rameh’ Karya Pengolahan SKO Art asal kota Sungaipenuh memenuhi persyaratan tema “Sesuai kesepakan kami, bahwa tahun 2022 semua karya eksperimentasi, pengolahan dan Apresiasi yang akan difasilitasi Taman Budaya Jambi wajib bertema Upacara. Maka ‘Bakulouk Rameh‘ memenuhi tema, karena berakar dari Kenduri Sko ialah salah satu tradisi yang kita miliki di provinsi Jambi asal kabupaten Kerinci,” Terang Eri Argawan, kepala Taman Budaya Jambi.
Paket karya pengolahan yang dilaksanakan Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudyaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sko Art saat sesi uji pergelaran pada Jum’at (01/07/2022) malam, mendapat saran perbaikan dari berbagai sisi, baik secara internal karya maupun eksternal bentuk pemanggungan “Kami mengucapkan terima kasih, semua masukan saran bahkan kritik dari bapak/ibu, abang/kakak untuk karya pengolahan yang kami hadirkan. Kami akan perbaiki sebelum disajikan besok malam (Sabtu, 02/07/2022-red),” Ungkap Muhammad Ikhsan.
Discussion about this post