Jambi, Sitimang.id – Sejak tahun 2005 Bangunan SD 136/I Ture Sebrang terbengkalai bahkan hancur dimakan usia, akibat puluhan tahun tak diurus. Seratus kepala keluarga yang ada di dusun grogol desa ture kecamatan pemayung kabupaten batang hari eksodus ke pinggir jalan karena tiada akses jalan dan listrik.
Penjualan hasil kebun tak sebanding dengan mahalnya ongkos angkut ke desa. Kini hanya tinggal 24 kepala keluarga yang bertahan untuk mempertahankan kebun yang mereka miliki hasil warisan.
Perjuangan untuk memiliki jalan agar hasil kebun bisa dijual keluar dusun kembali muncul, dipelopori oleh Jamar, Rohman dan Amir. Ketiga pemuda ini berupaya membuka jalan, tanpa adanya kepedulian dari pemerintah desa atau kabupaten.
“Kita ingin punya jalan agar bisa menjual hasil kebun, ratusan hektar pohon sawit, karet, pinang, duren, harapannya ekonomi bisa meningkat”,tutur jumar
Selain jalan, warga dusun grogol bila malam hari hanya memakai lilin atau pelita, sehingga SD 136 ture sebrang tak ada lagi siswa akibat ditingggalkan warga. Lima puluh tahun warga tinggal disana malah semakin sengsara, pemerintah daerah tak peduli.
“Bila ingin ke jalan terdekat, harus lewati kebun sejauh 7 Kilometer, aksesnya ya jalan kaki atau motor”,tuturnya
Anggaran desa yang diharapkan turun tak kunjung ada, kepala desa tidak melihat sebagai prioritas dan menjadi bagian pembangunan desa. (Ril)
Discussion about this post