Jambi, Sitimang.id – Beranda Perempuan bersama Biyung Indonesia mengadakan workshop kesehatan reproduksi dan menjahit pembalut kain bagi perempuan SAD Batin IX di Desa Tanjung Lebar Kabupaten Muaro Jambi yang diadakan pada tanggal 10 Januari 2025.
Kolaborasi Beranda Perempuan dan Biyung Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2019 dengan pelibatan 50 perempuan penjahit pembalut di Desa Pulau Raman, Kabupaten Batanghari. Gerakan ini telah berhasil membangun organisasi perempuan yang mandiri rutin produksi jahit pembalut kain di Desa Pulau Raman.
Tahun ini, Gerakan yang dikenal dengan jargon “Perempuan Bantu perempuan.” akan memperluas jangkauan di Komunitas perempuan adat SAD Batin sembilan. Desa Tanjung Lebar dipilih sebagai tempat kegiatan karena perempuan SAD Batin sembilan tidak
memiliki akses informasi mengenai kesehatan reproduksi termasuk tidak memiliki tenaga bidan dan layanan puskemas di desa mereka.
Kegiatan ini dapat terlaksana karena adanya dukungan dari donatur yaitu Ishk Tolaram, sebuah organisasi filantropi yang menyediakan akses layanan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan keterampilan untuk masyarakat yang kurang beruntung dan juga donatur individu yang berkontribusi melalui panggilan donasi Period Sister yang diadakan di media sosial Beranda Perempuan dan Biyung dan Jakarta Feminis sejak 3 bulan lalu.
Kegiatan workshop ini melibatkan sekitar 60 perempuan SAD Batin sembilan dan perempuan petani. Mereka dibekali keterampilan menjahit pembalut kain sekaligus mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya hak atas kesehatan reproduksi di tempat tinggal mereka.
60 Perempuan SAD Batin sembilan akan menjahit sekitar 1000 lembar pembalut kain selama 3 minggu. Hasil produksi pembalut ini akan mereka gunakan untuk mereka sendiri dan juga akan dibagikan kepada perempuan miskin yang membutuhkan.
Menurut Ani Safitri selaku fasilitator Beranda Perempuan “ gerakan jahit pembalut ini adalah media perempuan untuk bersaura menuntut hak atas kesehatan reproduksi yang selama ini dianggap tidak penting, padahal sejak tahun 2020-2023 setiap tahun 1 orang bayi meninggal dunia disini, ”
Selain itu, Workshop menjahit pembalut kain ini juga mengajak perempuan SAD Batin sembilan untuk mengingat ingatan kolektif mereka pada praktik kearifan nenek nenek moyang mereka dalam menjaga kesehatan menstruasi yang bergantung dari hutan di masa lalu, perempuan SAD Mengunakan kulit kayu terap yang diikat dengan kain sebagai pembalut, generasi selanjutnya menggunakan handuk. Namun, kebiasaan ini mulai ditinggalkan, sejak penjualan pembalut sekali pakai marak dijual di desa mereka. pembalut plastik sekali pakai yang beredar di pasar mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan organ reproduksi perempuan.
Gerakan menjahit 1000 pembalut kain ini akan bergulir, menumbuhkan solidaritas perjuangan bagi Perempuan SAD Batin sembilan dan perempuan desa untuk bersama-sama menjaga sungai, udara dari kontaminasi sampah plastik dari pembalut sekali pakai. sekaligus menjadi gelombang gerakan untuk melindungi kawasan hutan adat mereka dari industri ekstraktif yang telah menghilangkan beragam tanaman obat-obatan yang dibutuhkan bagi kesehatan tubuh perempuan. (Ril/Ag)
Narahubung: 08136639910/Zubaidah
Discussion about this post