Jambi, Sitimang.id – Kepala dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Arif Budiman, dengan didampingi Kepala UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ), Eri Argawan, secara resmi menutup pelaksanaan festival teater “Telusur Tanah Berjejak” bertema upacara adat yang berlangsung 26 – 27 Agustus 2022, di Taman Budaya Jambi.
Dalam sambutan Arif Budiman menerangkan, festival teater ini dilaksanakan Pemerintah provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Saya mengucapkan selamat kepada para pemenang namun jangan berpuas diri dan terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan dalam dunia teater. Terus menggali dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dewan juri yaitu Pak Yanusa, Pak Putra Agung dan Pak Titas karena sudah berkenan menilai kemampuan akting para peserta secara objektif dan profesional,” katanya saat menutup festival pada Rabu sore (27/8/2022).
Sementara itu, Eri Argawan Kepala Taman Budaya Jambi, menyampaikan dalam laporannya bahwa tema upacara adat diambil karena mampu menjadi media pewarisan norma-norma, adat istiadat dan kaidah-kaidah luhur dalam falsafah hidup. Hasil akhir yang dijelaskan dengan analisis sosiologis dan psikologis yaitu setiap budaya memiliki nilai-nilai sebagai akibat perilaku khusus setiap orang dalam budaya tersebut.
Untuk mencari keseimbangan dalam tatanan kehidupan, masyarakat menggunakan nilai-nilai dan norma-norma kehidupan yang tumbuh di lingkungannya. Dengan begitu, untuk kebutuhan masyarakat setempat dibuat nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dimana nantinya akan menjadi adat istiadat. Setiap daerah memiliki adat istiadat mereka sendiri dan adat istiadat tersebut mewujudkannya dalam bentuk tata upacara. Hubungan antara alam dan manusia tidak dapat dipisahkan karena hubungan mereka mempunyai nilai-nilai sakral yang sangat tinggi.
“Sebagai sebuah sumber garapan penciptaan karya seni, upacara adat tentu merupakan hal yang sangat menarik karena memiliki konsep/ide gagasan, tata cara pelaksanaan serta nilai-nilai filosofi yang dapat digali. Oleh sebab itu, TBJ melaksanakan festival ini dengan tujuan melaksanakan pewarisan terhadap keberadaan budaya dari masa ke masa berupa kegiatan laboratorium seperti pengkajian, revitalisasi, pengolahan dan eksperimentasi seni yang ditujukan untuk generasi muda sebagai bentuk upaya penanaman kepedulian dengan menciptakan ruang pemikiran dan kecintaan budaya lokal dalam bentuk seni teater,” bebernya dihadapan para peserta.
Dalam festival teater dengan dewan juri yang terdiri dari: Yanusa Nugroho, Putra Agung dan Titas Suwanda, telah para juara sebagai berikut:
Juara 1 Arasy MAN 1 Kota Sungaipenuh
Berjudul: Kesumat Sunat
Sutradara: Medi Saputra
Juara 2 Sanggar Seni S
Berjudul: Lebah Madu Sialang
Sutradara: Zander Subagja
Juara 3 Ananda Sekato
Berjudul: Bantai Adat
Sutradara: Bustomi
Favorit 1 Teater Kerlip
Berjudul: Ngabitujang
Sutradara: Nasywa Nazhifa Aqilla
Favorit 2 Rasi
Berjudul: Naek Bubung
Sutradara: Medi Saputra
Aktor Berbakat: Agung-Himabindo
Aktris Berbakat: Lala-Sanggar Seni S
Artistik Terbaik: Teater Alief
Sutradara Terbaik: Zander Subagja (Gun)
Discussion about this post