Jambi, Sitimang.id – Bank Jambi berhasil mempertahankan predikat “sangat bagus” selama 25 tahun dari 36 bank di Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) dengan kelas aset 10 triliun sampai di bawah 25 triliun rupiah.
Direktur utama Bank Jambi, Yunsak El Hacon, menerangkan, capaian predikat “sangat bagus” bukanlah pekerjaan mudah khususnya saat pandemi covid-19 melanda dan mempengaruhi perekonomian secara global. Ia menuturkan, guna mempertahankan predikat “sangat bagus”, Bank Jambi melakukan percepatan perkembangan teknologi dengan salah satunya memanfaatkan Informasi Teknologi (IT), melakukan pembaharuan value terhadap sumber daya manusia, sistem, dan infrastruktur bank.
“Pandemi covid-19 yang terjadi mendorong Bank Jambi berkerja keras dan berupaya menjadi situasi pandemi menjadi peluang kenaikan ekonomi. Alhamdulillah, berkat kerja keras bersama, Bank Jambi menjadi berhasil mempertahankan predikat sangat bagus dengan perolehan skor tertinggi, yakni 95,03 persen,” ujarnya pada Kamis pagi (11/8/2022).
Ia memaparkan, berdasarkan data Biro Riset Infobank (BIRL), seluruh pos keuangan Bank Jambi tumbuh positif. Labanya tumbuh 13,90 persen dari Rp. 275,81 miliar pada 2020 menjadi Rp. 314,15 miliar pada 2021. Kenaikan laba ini seiring dengan rasio profitabilitas, return on asset (ROA), dan return on equity (ROE) yang juga tercatat tumbuh. ROA Bank Jambi mencapai 3,20 persen, naik dari 3,17 persen pada tahun sebelumnya. Sementara, ROE-nya 19,37 persen, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 19,04 persen.
“Kredit Bank Jambi juga tumbuh 5,67 persen dari Rp. 8,49 triliun pada 2020 menjadi Rp. 8,98 triliun pada 2021. Kenaikan kredit bank ini dibarengi dengan kualitas kredit yang baik, tecermin dari non performing loan (NPL, red) yang terjaga di level 1,12 persen atau jauh di bawah ketentuan regulator yang sebesar 5 persen,” katanya.
Dari tujuh aspek penilaian pada rating kali ini, Bank Jambi mendapat skor terbaik pada tiga aspek, yakni permodalan, yang indikatornya adalah capital adequacy ratio (CAR) dan pertumbuhan modal inti, rentabilitas, yang komponennya adalah ROA, ROE, dan pertumbuhan laba, serta efisiensi dengan indikator yaitu rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO) dan net interest margin (NIM).
Sementara, untuk empat aspek lainnya sebagian besar nilainya nyaris sempurna. Selain menjadi yang teratas di kelompoknya, apresiasi lebih tinggi memang layak diberikan kepada bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jambi ini. Karena Bank Jambi secara konsisten mampu merengkuh predikat “Sangat Bagus” selama 25 tahun berturut-turut.
“Berarti, terhitung sejak 1997 silam hingga saat ini Bank Jambi sukses mempertahankan predikat prestisius itu. Di industri, tak banyak bank yang mampu mempertahankan prestasi tersebut dalam kurun waktu selama itu,” tegas pria murah senyum ini.
Tren kinerja positif Bank Jambi berlanjut di 2022, sambung Bang El, berdasarkan data Biro Riset Infobank, sejumlah pos keuangan seperti total aset, kredit, dan laba (rugi) bersih tahun berjalan bank ini mencatatkan pertumbuhan positif hingga kuartal pertama 2022. Dari sisi kredit, Bank Jambi mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,08 persen atau dari Rp. 8,63 triliun pada kuartal pertama 2021 menjadi Rp. 8,99 triliun. Sejalan dengan itu, DPK juga tumbuh 0,98 persen menjadi Rp. 10,49 triliun. Tumbuhnya kredit dan DPK turut mendorong pertumbuhan laba (rugi) bersih tahun berjalan
Selain itu, rasio-rasio keuangan Bank Jambi terjaga, yng ditandai dengan pertumbuhan yang dicapai Bank Jambi berkualitas. Per kuartal pertama 2022, NPL net Bank Jambi berada di level 0,36 persen, sementara ROA-nya meningkat dari 4,06 persen di kuartal pertama 2021 menjadi 4,85 persen,” jelasnya.
Bahkan dari sisi operasional, bank Jambi pun makin efisien, yang terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BO/PO) yang sebesar 60,65 persen atau sedikit naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 59,35 persen. (Gun)
Discussion about this post