Tanjabbar, Sitimang.com – Sebanyak 3 anak dibawah umur dalam kategori Bayi Lima Tahun (Balita) meninggal akibat Demam Berdarah Dongue (DBD) di Tanjung Jabung (Tanjab) Barat. Ketiga balita ini berasal dari wilayah endemik DBD yakni Tungkal Ilir.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Arida Santi Oren melalui Ermadayanti Kasi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Tanjab Barat.
Ermadayanti mengatakan, Tiga balita ini meninggal dunia lantaran terlambat mendapatkan penanganan.
“Sampai dengan Agustus ini ada Tiga kasus bayi umur dibawah Lima tahun yang meninggal dunia karena DBD. Ini karena terlambat penangganan,” sebutnya, Selasa (25/08).
Menurutnya, dalam situasi Pandemi Covid-19 ini masyarakat enggan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau klinik kesehatan. Termasuk terhadap Tiga anak tersebut, sehingga terlambatnya pertolongan membuat Tiga anak tersebut meninggal dunia.
“Jadi masyarakat anggapnya demam biasa, dan takut untuk bawa anaknya berobat karena situasi Covid-19. Jadi tiga kasus itu memang terlambat penangganan, karena orang tuanya takut untuk memeriksakan anaknya,” kata Ermadayanti.
Ermadayanti juga menyebutkan bahwa, pada tahun lalu terdapat dua anak dibawah usia Lima tahun yang juga meninggal dunia.
“Tahun lalu itu ada dua kasus, anak dibawah usia Lima tahun juga meninggal dunia. Sekarang ini baru sampai Agustus dan sudah ada Tiga kasus,” terangnya.
Ermadayanti meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan sekitar rumah dan menerapkan pola hidup sehat. Termasuk dengan melakukan upaya kontrol terhadap kebersihan air dan kemungkinan tempat-tempat yang menjadi perkembang biakan jentik nyamuk.
“Apalagi kondisi daerah Tanjab Barat yang memang kebanyakan menampung air hujan. Nah bak tampungan air ini yang perlu di perhatikan, jika memang ada jentik-jentik nyamuk bisa dikuras atau dibersihkan atau mungkin dengan bubuk larva sida,” jelasnya.
“Untuk yang sakit, terutama anak-anak jika panasnya tinggi selama tiga hari, segera bawa ke klinik atau puskesmas. Biar di cek, karena tau nya DBD atau bukan dari cek darah,” pungkasnya.
Discussion about this post