OPINI, Sitimang.com – Pekan pertama awal Tahun 2021 masih menjadi hari-hari yang berat bagi PNS di Kabupaten Batang Hari, hingga saat ini Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tak kunjung cair, apalagi jika kita menengok ke dalam lebih jauh akan lebih memprihatinkan, gaji Perangkat Desa yang juga tak kunjung dibayar, sudah berbulan-bulan, harapan yang mereka gantungkan untuk mendapatkan haknya belum menemukan jalan.
Sempat diadakan hearing oleh Perangkat Desa bersama dengan unsur pimpinan daerah yakni Pj Sekda dan Kaban Keuangan Daerah Batang Hari. Namun yang mereka dapat hanya janji dan harapan palsu. Penjelasan yang diberikan ke mereka dikarenakan belum ada transfer dana dari pusat ke daerah. Karena hal tersebut, maka dengan berat hati harus tetap menunggu. Di Kabupaten lain ada 11 Kabupaten/Kota di Propinsi Jambi tidak terdengar ada keterlambatan bayar untuk TPP dan gaji Perangkat Desa, mengapa hanya di Kabupaten Batang Hari sendiri yang punya masalah tersebut di atas. Apakah ada yang salah dalam pengelolaan keuangan daerah kita?
Di akhir, penghujung masa jabatan kepemimpinan Bupati Batang Hari Syahirsah yang bakal berakhir 17 Februari 2021 mendatang nampaknya akan meninggalkan kesan yang buruk. Tidak nampak peran Bupati secara langsung untuk memberikan kepastian atas tidak kunjung cairnya TPP dan gaji Perangkat Desa. Harusnya Bupati hadir, ikut terjun langsung menemui mereka dan ikut memikirkan dan mencari solusi atas keluhan dan kesulitan masyarakatnya.
Masyarakat juga ingin bertanya, apakah dana perjalanan dinas bapak Bupati juga tidak cair? Apakah biaya makan minum bapak Bupati juga tidak cair? Apakah gaji bapak Bupati juga ikut tidak dibayar? Jangan-jangan fasilitas bapak Bupati sudah dibayar semua, tidur tenang tanpa memikirkan masalah. Ayolah pak Bupati berikan kesan yang baik untuk di akhir masa jabatanmu. Agar bapak Bupati dikenang sebagai tokoh bagi masyarakat Batang Hari, yang peduli dengan nasib masyarakatnya.
Mereka yang menjadi Perangkat Desa itu adalah masyarakatmu yang tiap hari memberikan pelayanan publik terdepan di desa-desa. Mereka punya tanggungjawab terhadap keluarganya, mungkin sudah berapa banyak hutang mereka karena gaji mereka tak kunjung dibayar.
Sebenarnya apa yang menjadi prioritas pembangunan Kabupaten Batang Hari ini pak Bupati? Tahun 2020 proyek-proyek terlihat masih banyak yang berjalan, angkanya milyaran, bantuan-bantuan juga sudah pencairan. Sebenarnya apa yang salah pak Bupati? Berapa banyak Kabupaten Batang Hari anggarannya defisit? Ini pengalaman pahit, dari tahun ke tahun APBD Kabupaten Batang Hari mengalami defisit, bukan hanya tahun 2020 ini saja, tetapi tahun 2019 yang lalu juga mengalami defisit.
Tahun 2021 Kabupaten Batang Hari akan dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati yang baru. Defisit anggaran semoga akan menjadi prioritas agar tidak terulang. Dengan APBD yang terbatas, diharapkan mampu mencari dan menggali potensi sumber Pendapatan Asli Daerah untuk membantu keuangan daerah. Semoga tahun 2021 Kabupaten Batang Hari tidak terjadi lagi apa yang terjadi di Tahun 2020 dan Tahun 2019.
Penulis: Abdurrahman Sayuti (Advokat Jambi)
Discussion about this post