Tanjab Timur, Sitimang.Id – Sebagai daerah pesisir yang mendominasi garis pantai di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) dipercaya sebagai pintu gerbang masuknya peradaban Melayu ke kawasan timur Sumatera. Sejumlah jejak peninggalan yang ditemui di beberapa wilayah Tanjab Timur menunjukkan adanya potensi argumentasi keyakinan itu.
Struktur budaya, Bahasa dan adat istiadat masyarakat Tanjab Timur menunjukkan kekuatan peran pada isu kemelayuan Jambi. Apalagi, Tanjab Timur merupakan satu–satunya pintu masuk jalur perairan sungai Batanghari yakni muara Kampunglaut.
Bupati Romi Hariyanto berkeyakinan Tanjab Timur mempunyai peranan penting dalam kemunculan Melayu yang dikenal dengan identitas Melayu Jambi saat ini. Banyaknya temuan peninggalan seperti situs dan beragam tradisi yang punya kemiripan dengan sejumlah daerah yang mengidentitaskan dirinya sebagai Melayu adalah bukti kuat hubungan tersebut.
Karena itu Bupati Romi bertekad untuk menghimpun kembali bukti–bukti sejarah yang terpencar di sepanjang kawasan pesisir Jambi itu. Sayangnya, menurut Romi semangat untuk menghimpun kembali pertalian itu terbatasi oleh minimnya sumber daya yang ada saat ini. Sebagai daerah pemekaran yang sebagian besar wilayahnya bergambut, Tanjab Timur masih disibukkan dengan penyediaan infrastruktur kebutuhan dasar warganya. Karena itu dengan perhelatan Kenduri Suwarnabhumi tahun ini, Bupati Romi berharap upaya mencari jejak sejarah jati diri Tanjab Timur itu bisa lebih optimal.
Sebagai target jangka pendek, Bupati Romi akan menghimpun tradisi kebudayaan masyarakat baik benda maupun non benda sebagai bagian dari rangkaian kenduri Suwarnabhumi. Dari situ akan disusun portofolio situs dan tinggalan benda–benda sejarah. Dia berharap misteri yang tersimpan di balik situs dan benda–benda itu bisa segera diungkap. Dia mencontohkan situs kapal kuno dan situs Siti Hawa di Desa Lambur Kecamatan Muarasabaktimur. Lalu banyaknya temuan benda purba di Desa Airhitamlaut di Kecamatan Sadu. Begitu pula dengan banyaknya temuan benda tinggalan yang saat ini masih dalam penguasaan perorangan.
“Nanti akan coba kami himpun dengan harapan semua sejarah yang ada di belakangnya bisa segera diugkap dan kami bisa mengetahui siapa kami dan Tanjabtim ini,”pungkasnya.(gun)
Discussion about this post