Jakarta, Sitimang.com – Menteri Kesehatan, Dr Terawan Agus Putranto mendadak ‘menghilang’ dari pemberitaan dan pandangan publik selama sepekan belakangan ini.
Padahal, pandemi corona yang saat ini melanda Indonesia merupakan persoalan genting dalam dunia medis yang memang menjadi tupoksi utama Kementerian Kesehatan.
‘Menghilangnya’ Dr Terawan sejak sepekan belakangan ini berbeda 180 derajat dengan di saat sebelum Presiden Jokowi mengumumkan kasus positif corona pertama di Indonesia. Saat itu, Dr Terawan sering tampil ke publik, muncul di berbagai pemberitaan dengan berbagai pernyataan yang meminta masyarakat tenang menghadapi corona.
Dikutip dari kumparan, Dr Terawan memang jarang terlihat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, saat Presiden Jokowi mengumumkan status Kondisi Kedaruratan Masyarakat (KKM) dan memberlakukan PSBB pada Selasa (31/3) kemarin.
Dr Terawan juga hampir tidak pernah tampil di publik beberapa waktu ini, baik acara konferensi pers atau peninjauan fasilitas kesehatan. Bahkan, saat Presiden Jokowi meninjau Wisma Atlet Kemayoran yang menjadi rumah sakit darurat virus corona pada Senin (23/3) lalu, Dr Terawan tak terlihat mendampingi. Saat itu, Presiden Jokowi hanya didampingi oleh Kepala BNPB Doni Monardo dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Alumnus Fakultas Kedokteran UGM tersebut terakhir kali tampak di depan publik saat mendampingi Menhan Prabowo Subianto menerima bantuan alat kesehatan dari China pada (23/3) lalu. Saat itu, Dr Terawan juga tak banyak bicara. Prabowo lah yang memberikan keterangan pers dan pidato saat menerima bantuan tersebut.
Sebelumnya, Dr Terawan sempat mendampingi tiga pasien positif corona yang sembuh menggelar konferensi pers pada (16/3) lalu. Saat itu, ia secara simbolis memberikan jamu dari Presiden Jokowi kepada tiga pasien tersebut.
Hingga saat Presiden Jokowi resmi memberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pun, mantan kepala RSPAD tersebut juga tidak terlihat.
Lalu, ke mana Menteri Kesehatan Dr Terawan?
Sumber: kumparan
Discussion about this post