FACEBOOK akhirnya mengumumkan mata uang digital (cryptocurrency) inisiasinya, Libra, pada Selasa (18/6/2019) waktu Indonesia. Libra akan menjadi produk dari Calibra, subsidiari baru Facebook untuk layanan finansial.
Facebook, dalam laman medianya menjelaskan, saat ini setengah dari semua orang dewasa di dunia tak punya akses ke bank. Selain itu, 71 persen UKM di negara berkembang tak punya akses kredit. Belum lagi, tiap tahun duit Rp350 triliun para pekerja di luar negeri habis hanya untuk membayar biaya kirim uang (remitansi).
Untuk membantu mengatasi masalah itulah mereka mengembangkan Libra, yang akan diluncurkan pada tahun depan.
Libra adalah mata uang global baru. Nantinya, akan ada aplikasi dompet atau bisa digunakan lewat WhatsApp atau Messenger.
Dalam situs Calibra, perwakilan Facebook dalam Libra Association (asosiasi yang menaungi Libra) disebutkan, mereka memiliki mimpi bagaimana agar uang mudah dikirim seperti mengirim pesan dan bisa diterima di seluruh dunia dengan biaya sangat murah.
Apa saja yang perlu diketahui soal Libra?
Apakah ini sama dengan Bitcoin?
Ya, memang mirip dengan Bitcoin. Teknologi yang melatar belakanginya sama saja, Blockchain. Namun belum diketahui apakah harganya akan fluktuatif dan nilainya akan sebesar Bitcoin.
Namun, tak seperti Bitcoin, uang digital ini tak bisa dimiliki dengan anonim. Pemiliknya harus menyertakan identitas yang diakui pemerintah suatu negara dan dihubungkan dengan rekening bank setempat. Selain itu, identitas yang disetor juga harus diverifikasi. Informasi akun Facebook dan WhatsApp juga bakal menjadi sarana verifikasi.
Apa keunggulan Libra?
Dalam penjelasannya, Calibra menuturkan jika uang digital ini akan dikelola dengan aman dan dapat diandalkan. Nilainya stabil karena akan didukung dengan aset uang resmi. Binance Research. lembaga riset blockchain dan cryptocurrency menjelaskan, jika aset yang bakal dominan menyokong Libra adalah Yen Jepang, Dolar US, Euro, dan Poundsterling Inggris.
Uang ini, rencananya juga bakal bisa digunakan di banyak negara dan ditukarkan dengan mata uang lokal. Transfer uang juga bakal murah sekali biayanya. Calibra menjelaskan, jika akun anda diretas, dicuri, atau anda kehilangan ponsel yang membuat saldo anda hilang, mereka bakal mengganti uang anda sepenuhnya.
Apakah Libra akan terkait dengan privasi Facebook?
Facebook menyatakan layanan ini tak ada kaitannya dengan privasi di jaringannya dan tak akan dipakai dalam iklan tertarget di Facebook atau jaringannya. Namun, informasi di Facebook dan WhatsApp akan menjadi sarana verifikasi. Facebook juga tak mendominasi dalam uang digital ini.
Seberapa besar kekuasaan Facebook dalam Libra?
Dalam whitepaper mereka disebutkan, Libra ada di bawah naungan Libra Association, sebuah lembaga nirlaba yang berkantor di Jenewa, Swiss. Di asosiasi itu, Facebook hanya memiliki otoritas 1 persen. Sisanya dikuasai oleh lembaga lain.
Lembaga lain juga tak boleh memiliki andil besar. Masing-masing hanya bisa memberikan andil yang sama, 1 persen. Syaratnya dengan menyetor dana minimal sebesar 10 juta dolar AS atau sekitar Rp142 miliar dan syarat-syarat lain.
Sampai berita ini ditulis, sudah ada 28 lembaga yang ikut bergabung dengan Facebook. Antara lain Uber, Mastercard, Visa, eBay, Spotify, PayPal, Vodafone dll. Rencananya bakal sampai ada 100 lembaga yang tergabung dalam Libra Association.
Kapan dan di mana layanan ini bisa dipakai?
Facebook ingin Libra beroperasi di banyak negara dan secepatnya. Facebook bersama Libra Association masih membangun dan mengembangkan uang digital ini. Rencananya mereka meluncurkan Libra tahun depan. Jika anda tak ingin ketinggalan, bisa mendaftar di sini.
Apa dampak Libra pada masa depan?
Tentu akan mengubah lanskap dunia keuangan. Selama ini, perbankan juga tengah menjajal blockchain untuk layanan mereka. JP Morgan, sudah menjajal dan menerbitkan uang kripto JPM Coin. Beberapa bank di dunia juga sudah bekerja sama dengan Ripple, salah satu mata uang kripto, untuk menangani masalah transaksi mereka.
Binance Research menilai, Libra bisa membuat dunia lepas dari pemakaian dolar dalam perdagangan internasional (Un-dollarization of the world). Selain itu, masyarakat bakal memiliki sarana transaksi nontunai global untuk sehari-hari.
Tapi regulator di Eropa dan Amerika Serikat (AS) menentang rencana Facebook ini. Di AS, Senator Sherrod Brown menilai Facebook sudah terlalu besar dan telah menggunakan kekuatan itu untuk mengeksploitasi privasi pengguna. “Kami tidak dapat membiarkan Facebook menjalankan cryptocurrency baru yang berisiko keluar dari rekening bank Swiss tanpa pengawasan,” ujarnya seperti dinukil dari TheVerge.
Menteri Keuangan Perancis, Bruno Le Maire menyatakan, Libra tak boleh menjadi mata uang yang berdaulat. “Tidak boleh dan tak bakal terjadi,” kata dia.
Discussion about this post