Jambi, Sitimang.id – H-7 menjelang lebaran tahun 2022, harga jual tandan buah segar (TBS) sawit petani di wilayah Jambi terjun bebas mencapai hingga 50 persen dibandingkan harga pekan lalu.
Penurunan drastis harga sawit ini diperkirakan sangat terpengaruh usai keluarnya pengumuman larangan ekspor sawit yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
Akibatnya, sejumlah pabrik sawit kini juga ditengarai perlahan mulai menghentikan pembelian TBS sawit. Ada pula pabrik yang mempercepat libur operasional Lebaran, dari rencana awal libur mulai Jumat (29/4/2022) menjadi Rabu (27/4/2022).
“Hanya empat hari terakhir setelah pidato presiden, harga di tingkat petani merosot Rp 2.500 per kilogram,” ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Jambi, Kasriwandi, pada Selasa (26/4/2022), seperti yang dilansir dari kompas.com.
Akibatnya, impian para petani kelapa sawit untuk memenuhi berbagai keinginan serta kebutuhan keluarga menjelang lebaran perlahan mulai sirna.
“Kalu macam ini terus, lokak saro keluargo kami Bang. Mano nak lebaran, anak nak beli baju, kebutuhan dirumah banyak. Tolonglah pemerintah segera cari solusi,” ujar Apek, salah seorang petani asal Batanghari.
Secara terpisah, Serikat Petani Indonesia (SPI) juga turut mengeluhkan anjloknya harga sawit hingga 50 persen usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor CPO.
Ketua SPI Henry Saragih, mengatakan, penurunan harga TBS terjadi di berbagai tempat.
“Hari ini hasil laporan petani anggota SPI di berbagai daerah seperti Riau, Sumatera Utara, harga TBS sawit Rp1.700 sampai Rp2.000 per kg, sudah terkoreksi ada yang 30 persen, bahkan sampai 50 persen,” ucap Henry dalam keterangan resmi, Senin (25/4) seperti yang dikutip dari cnn.com.
Discussion about this post