SITIMANG, Lampung – Dalam upaya merawat dan mengingatkan pesan dari kisah tradisi, Jurusan Sendratasik Universitas Lampung (Unila) akan tampilkan pertunjukan sendratari bertajuk Tuttok.
Menurut Syntia Rivada, salah seorang penari dalam pertunjukan tersebut, tuttok merupakan kisah tradisi yang menceritakan tentang pemenggalan kepala seorang gadis akibat pengingkaran janji terhadap seorang raja.
Janji tersebut terjadi dikarenakan seorang gadis harus menikah dengan lelaki tua guna menghindari malapetaka yang menimpa sebuah daerah.
“Secara historikal, kebiasaan tuttok banyak dikisahkan terjadi di sepanjang pesisir Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Barat dan sekitarnya,” ujarnya saat dihubungi Sitimang.
Ditambahkannya, pertunjukan sendratari tuttok akan digelar pada Rabu siang (29/5) dan dipentaskan di teater tertutup, Taman Budaya Provinsi Lampung.
“Pertunjikan ini sekaligus sebagai ujian akhir mata kuliah Sendratari dan akan dimainkan oleh 25 orang pemain,” kata perempuan penggemar olahraga surfing ini.
Secara terpisah, pegiat tari di Lampung, Dian Arza, memaparkan, sendratari merupakan pertunjukan kombinatif antara drama dan tari serta cerita yang disajikan dibangun minim dialog pun diperkuat oleh olahan iringan musik.
“Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam sendratari. Diantaranya, wiraga (raga), wirama (irama), wirasa (rasa), ekspresi teatrikal, tata rias dan kostum, pola lantai, setting panggung serta properti. Dialog yang digantikan oleh gerak-gerak gestikulasi harus mampu memvisualisasikan makna cerita,” tuturnya menutup obrolan. (pua)
Discussion about this post