Jambi, Sitimang.com – Pemikiran dramawan beraliran eksistensialis dunia, Albert Camus, hadir secara jenial dalam pertunjukan “Pelukis dan Wanita” yang dibawakan Teater Senyawa asal Provinsi Bengkulu pada Jum’at malam (2/7) di Taman Budaya Jambi.
Pertunjukan ini merupakan reportoar ketiga dalam rangkaian Temu Teater Se-Sumatera tahun 2019. Dalam pertunjukan yang berdurasi nyaris satu jam ini, sutradara Adhyra Pratama Irianto mencoba mengupas tentang perlawanan yang diwakilkan oleh peran perempuan dalam pertunjukan ini.
“Dalam karya ini, pelukis merupakan simbol puncak dari apolonian, ketertataan, dan aturan-aturan yang mengekang. Sedangkan asisten pelukis adalah penganut ketertiban, tata laku dan wanita menjadi simb perlawanan, ketidaktertataan, penuh warna, namun harapan akan keindahan membuatnya terkurung dalam labirin harapannya,” ujarnya pada Sitimang.com.
Pria yang berdiam di Curup ini juga menguraikan, bentuk eksistensialis ala Albert Camus dan Samuel Becket sengaja dihadirkan guna meneguhkan spirit absurditas yang menjadi roh utama pertunjukan ini.
“Selain itu, karya Becket maupun Camus rutin menjadi lahapan dan bacaan saya,” katanya.
Selama pertunjukan berlangsung, ratusan penonton yang memadati Teater Arena-Taman Budaya Jambi diam terbius dengan gaya akting dan laku para aktor yang menggunakan pola akting yang karikatural dan mendekati realistik.
Selama pertunjukan, Teater Senyawa melakukan repetisi adegan yang memiliki substansi pesan yang unik. Plot dan pingpong dialog mengalir lancar dengan ketegangan yang mengajak penonton untuk memahami absurditas “salto”.
Dalam persepsi absurditas, manusia sering melakukan “salto” alias melarikan diri dengan cara menenggelamkan diri pada agama atau ideologi tertentu, membiarkan diri mengikuti aturan tanpa penjelasan kebenaran. Dalam absurditas ini, melakukan pemberontakan atas hidup adalah salah satu jalan keluarnya.
“Semuanya disimbolkan oleh tiga aktor dalam pertunjukan. Agar bisa dinikmati penonton, kami bermain karikatural supaya lebih komunikatif sehingga pesan pertunjukan bisa tersampaikan dengan baik,” tegas Adhy menutup obrolan. (Gun)
Discussion about this post