Jambi, Sitimang.com – Gubernur Jambi Drs Fachrori Umar meminta agar penanganan corona tidak menyusahkan masyarakat.
Hal ini disampaikannya saat memimpin rapat terkait penanganan dan pencegahan penyebaran covid-19 berlangsung di ruang kerja Gubernur Jambi, pada Kamis(16/4). Dalam rapat tersebut, Gubernur Jambi meminta penjelasan terkait data terukur masyarakat yang terdampak wabah covid-19 sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran pada keluarga yang membutuhkan, termasuk langkah antisipasi masyarakat atau pelajar dari luar daerah yang masuk ke Provinsi Jambi.
“Surati bupati/wali kota terkait validasi data, banyak masyarakat yang sudah kesulitan ekonomi dan kita upayakan bantu jangan sampai mereka susah,” ujarnya.
Fachrori juga mengharapkan pos pemeriksaan terkait covid-19 dibatas wilayah Provinsi Jambi berfungsi optimal guna mengantisipasi pelajar atau masyarakat dari daerah lain yang masuk atau pulang ke Jambi.
“Mereka yang masuk ke Jambi diharapkan petugas lapangan lakukan pemeriksaan sesuai standar penanganan covid-19, kerja sama masyarakat dan petugas demi kebaikan dan kesehatan kita semua,” terangnya.
Pj Sekda Provinsi Jambi H.Sudirman, menjelaskan bantuan kepada 109 ribu KK yang sesuai nama dan alamat yang saat ini berdasarkan data Kemensos ada 87.000 lebih kepala keluarga berdasarkan nama dan alamat.
“Ada intervensi dari pemerintah pusat untuk 73.000 KK, mestinya sisa 14.000 yang perlu penanganan, untuk saat ini ada 26.000 ribu KK yang diintervensi oleh Pemprov Jambi, tidak lagi 109 ribu, bantuan pemprov berupa paket sembako senilai 230.000 per paket diberikan selama empat bulan,” jelas Sudirman.
Kadis PU juga menyampaikan rasionalisasi dana sebesar Rp 463 Miliar yang sisanya dimanfaatkan pada program padat karya swakelola menguatkan masyarakat dari dampak wabah Covid-19.
“Beras diperkirakan cukup hingga empat bulan kedepan dan gula ada 200 ton di gudang hari ini sudah dijual Rp.12500/kg, untuk mengurangi antrian diharapkan karyawan atau pegawai belanja online hingga tidak perlu kepasar, minyak goreng, tepung, relatif cukup, untuk daging yang habis di Bulog,” jelasnya.
Discussion about this post