PERMINTAAN layanan taksi dan ojek online menurun akibat pandemi corona. Karena itu, Grab menggelontorkan US$ 10 juta atau sekitar Rp 161 miliar untuk meminimalkan dampak penyebaran virus corona terhadap mitra.
Sedangkan Gojek sudah mengumpulkan dana Rp 100 miliar. Dana itu diperoleh dari sumbangan 25 persen gaji setahun co-CEO dan manajemen senior Gojek. Hasil donasi ini akan dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk, yaitu Yayasan Anak Bangsa Bisa. Yayasan itu bakal bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, komunitas sosial dan perkumpulan mitra pengemudi untuk menentukan cara penyaluran dana bantuan.
“Kami berharap pembentukan Yayasan Anak Bangsa Bisa, yang telah diprakarsai oleh co-CEO Gojek Andre Soelistyo, akan meluncurkan lebih banyak inisiatif untuk mendukung ekosistem selama masa sangat sulit ini,” kata co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam siaran pers, Selasa (31/3).
Donasi itu berasal dari tiga sumber. Pertama, Co-CEO dan jajaran manajemen senior Gojek mendonasikan 25 persen dari gaji selama setahun ke depan. Kedua, anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan akan dialihkan untuk dana bantuan ini. Terakhir, proses akan dibentuk agar pihak lain juga dapat memberikan donasi, terutama para mitra perusahaan.
Komisaris Utama Gojek Garibaldi Thohir menyatakan, perusahaannya aktif berkoordinasi dengan pemerintah terkait bantuan kepada masyarakat, termasuk pengemudi taksi dan ojek online.
“Saya juga mengacungkan jempol atas keputusan manajemen dan karyawan Gojek untuk membantu para mitra dengan berdonasi hingga Rp 100 miliar,” kata dia.
Hal serupa dilakukan oleh Grab. Para petinggi Grab mendonasikan 20 persen dari gaji.
Group CEO sekaligus Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan, pandemi corona berpengaruh terhadap keuangan mitra pengemudi dan merchant.
“Prioritas utama kami yakni memastikan keselamatan dan keberlangsungan hidup setiap individu yang tergabung dalam platform kami,” kata dia dalam siaran pers, kemarin (30/3).
Mitra pengemudi GrabBike yang positif virus corona akan menerima bantuan keuangan Rp 1,5 juta, dan Rp 3 juta untuk GrabCar.
Selain itu, mitra pengemudi GrabCar yang memiliki asuransi Mandiri In-Health dapat mengajukan klaim terkait Covid19 seperti pemeriksaan medis, konsultasi dokter, rontgen dada, dan tes darah secara berkala.
Decacorn asal Singapura itu pun memperluas cakupan Program Bantuan Mitra. Melalui program ini, perusahaan memberikan bantuan keuangan dan keringanan biaya sewa bagi mitra pengemudi yang dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit. Grab juga memberikan asuransi dan dukungan pendapatan bagi mitra pengemudi yang memenuhi syarat.
Selain itu, mendistribusikan lebih dari 1 juta masker dan hand sanitizer bagi mitra. Kini, cakupan skema bantuan keuangan diperluas menjadi ke seluruh operasional Grab yakni Singapura, Thailand dan Vietnam, ke Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Filipina.
Discussion about this post