Jambi, Sitimang.id – Bagaimana jadnya sebuah upacara perkawinan atau pernikahan tradisi diangkat menjadi sebuah karya pertunjukan? Pertanyaan menggelitik itu menjadi hal yang menarik minat dewan kurator UPTD Taman Budaya Jambi saat meloloskan karya bertajuk ‘niti antui’.
Menurut EM Yogiswara selaku salah satu dewan kurator, karya ‘niti antui’ akan dipentaskan pada Senin malam mendatang dan mengangkat konsep upacara perkawinan masyarakat Jambi ke ruang pentas. Dipaparkannya, salah satu kekayaan budaya yang terdapat di provinsi Jambi yaitu upacara perkawinan Suku Anak Dalam.
Suku Anak Dalam memiliki prosesi upacara perkawinan yang cukup menarik, akan tetapi sebelum upacara perkawinan dilaksanakan ada serangkaian upacara yang harus dilakukan untuk memenuhi syarat terlaksananya sebuah pernikahan di Suku Anak Dalam, dan salah satu syarat nya itu adalah prosesi niti antui.
“Prosesi ini yang diolah oleh sanggar Ukar Dance menjadi sebuah koreografi yang diharapkan memiliki nilai estetik artistik sekaligus dapat menghibur penonton,” ujarnya saat ditelepon pada Sabtu pagi (12/11/2022).
Secara terpisah, koreografer ‘niti antui’ Tri Putra Mahardika saat dikonfirmasi mengaku telah melakukan riset cukup lama terkait proses perkawinan Suku Anak Dalam. Ia mengaku bahwa karya yang nantinya akan dipentaskan ini memiliki tantangan yang tidak mudah serta diproses dalam kurun waktu yang cukup lama.
“Mudah-mudahan saat dipentaskan nanti, dapat diapresiasi oleh masyarakat Jambi serta mendapat masukan yang konstruktif dari para seniman dan budayawan untuk pengembangan lanjutan,” pungkasnya. (Gun)
Discussion about this post