Tanjabbar, Sitimang.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Barat meminta kepada para nelayan untuk mewaspadai dampak La Nina.
La Nina merupakan peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.
Kepala BPBD Tanjab Barat, Zulfikri, mengatakan nelayan diminta untuk mewaspadai terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang yang bisa terjadi di pantai pesisir.
“Waspadai terjadinya cuaca ekstrem pada puncak musim penghujan, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi di sepanjang daerah aliran sungai,” tutur Zulfikri, Kamis (15/10).
Dirinya menjelaskan, awal musim hujan untuk wilayah Provinsi Jambi secara umum terjadi pada bulan Oktober 2020, dengan Puncak musim hujan di perkirakan terjadi pada bulan November 2020.
Lanjutnya, kondisi ini juga menyebabkan terjadinya genangan air, longsor pada daerah yang rawan longsor dan daerah potensi banjir.
“Jadi untuk nelayan ini sebagai bahan awal untuk nelayan yang melaut untuk tetap waspada,” pungkasnya.
Sementara itu, Sebelumnya Presiden Indonesia, Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk bersiap mengantisipasi peningkatan curah hujan di Indonesia akibat fenomena anomali iklim La Nina.
“Laporan yang saya terima dari BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia akan naik 20-40 persen di atas normal,” kata Presiden, saat memimpin rapat terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/10/2020) lalu.
Presiden menginstruksikan jajarannya untuk segera menghitung potensi dampak yang ditimbulkan kepada sejumlah sektor seperti pertanian, perikanan, dan perhubungan.
“Karena peningkatan curah hujan 20 sampai 40 persen itu bukan kenaikan yang kecil,” ujarnya dalam keterangan resmi Setgab.
Selain itu, Presiden juga meminta agar informasi mengenai perkembangan cuaca terus disampaikan sesegera mungkin kepada seluruh provinsi. Dengan itu, pemerintah daerah dapat secara optimal mempersiapkan langkah-langkah pencegahan untuk mengantisipasi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanahlongsor.
“Saya minta untuk disebarluaskan informasi mengenai perkembangan cuaca secepat-cepatnya ke seluruh provinsi dan daerah sehingga tahu semuanya sebetulnya curah hujan bulanan ke depan ini akan terjadi kenaikan seperti apa,” tandasnya.
Discussion about this post