Jambi, Sitimang.com – Gubernur Jambi Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum menandatangani Kesepakatan Bersama Pemerintah Provinsi Jambi dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional tentang Kerjasama Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat di Provinsi Jambi, juga dilakukan penandatangaan kesepakatan Bersama LBM Eijkman dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, di hotel Ratu, Kota Jambi, Jumat (24/1).
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala LBM Eijkman Prof. Amin Subandrio, Deputi Bidang Penelitian Fundamental Herawati Sudoyo dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Fachrori menyatakan dirinya menyambut baik dilaksanakannya kesepakatan dan kerjasama ini dengan harapan dapat berkontribusi bagi pembangunan daerah di bidang kesehatan.
”Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa salah satu target RPJMN 2020-2024 adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, yaitu sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter salah, satunya melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan tidak meninggalkan satupun kelompok masyarakat,“ ujar Fachrori.
Cakupan kesehatan semesta ini, terang Fachrori, bertumpu pada upaya promotif, preventif termasuk pengendalian penyakit serta pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif dengan mengarusutamakan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
“Peningkatan kualitas pembangunan di bidang kesehatan merupakan komitmen pemerintah bersama masyarakat agar semua orang memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu. Salah satu pendekatan dan strategi dalam mewujudkannya adalah dengan melakukan berbagai riset di bidang kesehatan,” tutur Fachrori.
Fachrori berharap kerjasama ini akan memberikan solusi terkait masalah kesehatan di Provinsi Jambi. Dirinya mewakili Pemerintah Provinsi Jambi berharap melalui kerja sama ini dapat memberikan solusi terkait masalah kesehatan. Saya juga berharap topik riset yang akan dilakukan disesuaikan dengan isu utama yang akan dilakukan/disesuaikan dengan isu utama program Kementrian Kesehatan yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak, penurunan stunting (pertumbuhan kerdil), peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (TB, Malaria, DBD), serta perbaikan manajemen pelayanan kesehatan, sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan terhadap program atau kebijakan.
Selanjutnya, Fachrori mengatakan, kesepakatan ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan pembangunan daerah di bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan sumber daya manusia di Provinsi Jambi supaya kompetitif, terampil, berkualitas dan berdaya saing, yang merupakan prasyarat dalam menjawab tantangan besar untuk bergerak ke revolusi industri 4.0, sehingga momentum untuk meraih bonus demografi di Provinsi Jambi pada tahun 2020-2030 dapat tercapai.
Sebelumnya, Kepala LBM Eijkman Prof. Amin Subandrio menyampaikan, kesepakatan kerjasama ini merupakan lanjutan dari perjanjian kerjasama sebelumnya.
“Sebenarnya kerjasama telah berlangsung lama sejak tahun 2015, jika kita masih ingat bahwa kami juga meneliti kasus penyakit zika yang terjadi di Jambi, dan kami juga melakukan penelitian terhadap penyakit orang rimba. Kami mengapresiasi kehadiran langsung Gubernur Jambi yang menambah semangat dan motivasi bagi kami para peneliti. Kami berharap kerjasama akan terus berkembang. Kerjasama dilakukan juga dalam pendidikan, kesehatan, dan pengabdian masyarakat,” ujar Amin. (Lia)
Discussion about this post