Jambi, Sitimang.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi saat ini tengah mematangkan persiapan workshop sastra yang direncanakan akan dihelat pada awal April 2022.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Taman Budaya Jambi (TBJ), Eri Argawan pada Jumat sore (4/2/2022). Ia menguraikan, workshop sastra yang akan digelar memiliki tematik yang sama dengan workshop lainnya yaitu mengenai upacara adat dalam bingkai teks sastra menuju seni pertunjukan.
Eri menyebutkan bahwa teks sastra cakupannya sangat luas, termasuk didalamnya puisi, cerpen, esai dan naskah teater. Kesemua itu, merupakan karya sastra yang unik karena begitu aplikatif sehingga penulis tak sekedar berwacana tentang konsep dan setting tetapi juga memikirkan seperti apa latar pemanggungan yang diinginkan.
“Hal ini bisa diasumsikan bahwa tidak semua penulis atau sastrawan tertarik untuk melakukan penulisan naskah cerpen tetapi ada juga ada yang minat pada naskah teater, apalagi pemanfaatannya seperti terbatas pada sutradara atau kelompok teater.Padahal naskah teater sebagai sebuah karya sastra dapat dinimati berbagai lapisan masyarakat,” katanya.
Ditambahkannya, saat ini jarang sekali ditemukan naskah teater yang lahir. Penulisan naskah teater seakan terhenti pada era 90-an yang ditandai dengan tak banyaknya ditemukan naskah teater bermutu yang terpublikasi serta didukung kenyataan semakin sedikit penulis atau sastrawan yang meminati bidang ini. Bila iklim ini dibiarkan, bukan tak mungkin suatu saat naskah teater tak berkembang sebagaimana karya-karya sastra lainnya.
“Provinsi Jambi memiliki ragam budaya yang dapat dijadikan sumber penulisan. Oleh sebab itu, digagaslah satu langkah kerja dalam bentuk workshop penulisan naskah teater yang dipandu oleh tiga narasumber yang masing-masing memiliki keahlian di bidang penulisan. Dari workshop penulisan naskah teater ini diharapkan lahir penulis-penulis yang memiliki ketertarikan pada bidang ini dengan meramu beragamnya peristiwa keseharian, nilai-nilai moral, keagamaan dan adat istiadat dalam sebuah naskah teater,” bebernya menutup obrolan. (Gun)
Discussion about this post