Jambi, Sitimang.id – UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ) menghadirkan karya apresiasi dari kelompok Wak Kocai yang bertajuk “Turun Mandi Anak Keaek” di gedung teater arena pada Rabu malam (7/9/2022).
Menurut Kepala TBJ, Eri Argawan, karya apresiasi dari Wak Kocai ditampilkan dikarenakan sarat dengan tradisi, upacara adat sebagai media pewarisan norma-norma, adat istiadat dan kaidah-kaidah luhur dalam falsafah hidup. Hasil akhir yang dijelaskan dengan analisis sosiologis dan psikologis yaitu setiap budaya memiliki nilai-nilai sebagai akibat perilaku khusus setiap orang dalam budaya tersebut.
Secara terpisah,, Wak Kocai selaku sutradara menerangkan dalam karya ini merupakan upaya melestarikan dan mengembangkan kesenian di provinsi Jambi khususnya dan Indonesia umumnya, maka perlu dilakukan upaya kegiatan yang berpihak pada pemajuan kebudayaan daerah sebagai bentuk apresiasi kepada komunitas seni.
“Kami menyadari bahwa banyak upaya yang telah dilaksanakan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam mengembangkan kebudayaan dan kesenian daerah. Maka kami Palerak Pantang Wak Kocai “Turun Mandi Anak Keak (Ke Air-red)” yang merupakan tradisi turun temurun dalam masyarkat Jambi yang kebanyakan bermukin di pinggir Sungai Batanghari dan sungai-sungai lainnya,” Ungkap Wak Kocai yang terdiri dari 4 Personel tersebut.
Dipaparkannya, tradisi ini dilaksanakan setelah anak berusia 7 hari dan telah lepas tali pusat. Anak akan dimandikan di Jamban oleh keluarga yang dipercaya bersama kelengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaannya yaitu berupa kembang tujuh warna, banle jaringo, benang dan jarum. (Gun)
Discussion about this post