Jambi, Sitimang.com – Penyakit stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya karena penyakit ini terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).
Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.
Guna mencegahnya, ayo waspadai 10 berikut agar terhindar dari penyakit stroke seperti yang dilansir dari hellosehat
1.Tekanan darah yang tidak terkontrol
Bila anda secara konsisten memiliki tekanan darah tinggi atau bila mencoba menghindar untuk mencari tahu tekanan darah, hal itu merupakan berita buruk. Kabar baiknya adalah tekanan darah bisa ditangani dengan obat-obatan, diet dan penyesuaian gaya hidup seperti mengurangi stres dan tidak merokok. Pastikan anda mengunjungi dokter untuk mencari tahu tekanan darah dan di bawah pengawasan dokter, mulailah lakukan perubahan jika diperlukan.
2. Gula darah tinggi
Gula darah tak menentu, secara kronis bisa meningkatkan gula darah atau diabetes tidak terkontrol bisa merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko anda terhadap stroke. Pastikan memeriksakan diri secara teratur ke dokter sehingga mendapatkan skrining diabetes dan pengobatan yang tepat melalui diet atau obat-obatan, sesuai kebutuhan.
3. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang sulit dihilangkan. Ini merupakan salah satu tanda paling signifikan bahwa anda berisiko stroke. Kabar baiknya adalah, meskipun bahaya rokok berdampak pada risiko stroke, efek ini hebatnya dapat menurun setelah berhenti merokok.
4. Gaya hidup pasif
Olahraga mudah diabaikan meski sebenarnya mudah dilakukan, banyak orang malas memulai. Namun, tak peduli situasi kesehatan, apakah anda sehat atau sudah mengalami stroke serius, selalu ada olahraga yang aman dan mudah dilakukan untuk menjaga tetap sehat selama menurunkan risiko stroke.
5. Kadar kolesterol tinggi
Tingkat optimal diperkirakan di bawah 150 mg/dL untuk trigliserida, di bawah 100 mg/dL untuk LDL, di atas 50 mg/dL untuk HDL dan di bawah 200 mg/dL untuk kolesterol total. Rekomendasi baru menyatakan bahwa diet kolesterol bukanlah penyebab kolesterol darah tinggi, tetapi sebaliknya bahwa lemak makanan dan faktor genetik yang menyebabkan kolesterol tinggi. Ini adalah perbedaan tipis yang benar-benar berarti banyak terkait diet.
6. Stres
Stres adalah kontributor utama terhadap hipertensi, penyakit jantung, serebrovaskular dan diabetes, di mana semuanya menyebabkan stroke. Mengendalikan stres dan gaya hidup yang santai serta tenang bisa secara signifikan menurunkan risiko stroke.
7. Stres yang tersembunyi
Beberapa orang stres karena memiliki beban dalam menyembunyikan sesuatu, hidup dengan amarah, terus mencoba untuk mengesankan seseorang yang sulit merasa puas atau tanpa henti mengejar pengakuan. Mengatasi stres yang tidak terlihat sama pentingnya dengan mengatasi stres yang nyata.
8. Melewatkan dosis obat-obatan
Kebanyakan faktor risiko stroke bisa ditangani. Namun, membutuhkan penggunaan obat yang teratur, mengisi ulang resep dan melakukan pemeriksaan rutin jika perlu penyesuaian dosis. Jagalah kesehatan bahkan jika terasa sedikit sulit.
9. Penyakit jantung
Jika anda sesak napas ketika anda berjalan atau jika mengalami nyeri dada, maka anda berisiko besar terhadap stroke atau serangan jantung. Jangan menunda mendapatkan perhatian medis jika pernah mengalami nyeri dada.
10. Mengabaikan mini-stroke
Kebanyakan orang tidak akan mengenal mini-stroke. Jika anda memiliki salah satu dari tanda-tanda atau gejala mini-stroke, Anda perlu mendapatkan perhatian medis segera, karena ini adalah tanda peringatan paling penting bahwa berada pada risiko stroke.
Discussion about this post