Jambi, Sitimang.com – Hajar Aswad merupakan batu istimewa yang menempel pada Ka’bah yang menjadi kiblat ibadah umat Islam. Dalam sejarahnya, Hajar Aswad pernah dicongkel, dipecahkan hingga dibawa kabur selama 22 tahun. Berikut sejarah, fakta hingga keistimewaan Hajar Aswad yang dirangkum dari berbagai sumber.
Sejarah
Batu ini dulu bukanlah berwarna hitam. Ia berwarna putih dan merupakan batu yang berasal dari surga dan yang menyebabkannya berwarna hitam adalah karena banyaknya dosa yang diperbuat oleh manusia.
Hal ini mengacu hadist Nabi Muhammad SAW,
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”.
Hajar Aswad berada di Ka’bah pada masa Nabi Ibrahim AS yang saat itu diperintahkan Allah SWT untuk membangun Ka’bah.
Saat proses pembangunan sudah hampir selesai namun ada satu sisi Ka’bah yang masih kosong. Nabi Ibrahim AS kemudian meminta anaknya yaitu Ismail AS untuk mencari batu agar bisa menutupi ruang kosong tersebut
Saat sedang melakukan pencarian, Nabi Ismail AS bertemu dengan malaikat Jibril yang turun serta menyerahkan batu hitam yang kemudian disebut Hajar Aswad.
Fakta Peristiwa Hajar Aswad
- 1850-1820 SM: Hajar Aswad pertama diletakkan oleh Nabi Ibrahim AS
- 400 M: Amr bin Harits bin Madhadh al-Jurhum memasukkannya ke dalam sumur Zamzam bersama dua patung emas kepala rusa. Peristiwa itu terjadi ketika Bani Bakar bin Abdi Manaf bin Kinanah bin Ghaisyan bin Khaza’an mengusir keturunan Jurhum dari wilayah Makkah. Pemendaman Hajar Aswad tidak bertahan lama kerena seorang wanita dari Bani Khaza’ah memberitahu kepada kaumnya yang kemudian meletakkan Hajar Aswad kembali ke tempatnya
- 606 M: Terjadi kerusakan pada Ka’bah akibat banjir. Kabilah Quraisy bersengketa mengenai orang yang harus meletakkan batu mulia ini ke tempatnya. Kemudian disepakati Rasulullah yang merupakan orang pertama yang masuk Ka’bah untuk meletakkannya
- 180-an H: Abdullah bin Zubair memasang lingkaran pita perak di sekeliling Hajar Aswad. Pemasangan pita perak itu dilakukan agar Hajar Aswad tetap utuh dan tidak mudah pecah. Pemasangan pita berikutnya dilakukan pada 189 H ketika Harun al Rasyid berkuasa
- 7 Zulhijjah 317 H: Abu Tahir al Qarmuthi menduduki Makkah dan mencopot Hajar Aswad dari tempatnya secara paksa. Abu Tahir memerintahkan untuk mencopotnya setelah sebelumnya melakukan pembunuhan terhadap orang-orang yang sedang Tawaf
- 10 Dzulhijjah 339 H: Hajar Aswad berhasil dikembalikan ke tempatnya setelah 22 tahun Ka’bah kosong tanpa Hajar Aswad
- 363 H: Seorang lelaki dari Romawi memukul Hajar Aswad dengan cangkul hingga berbekas dan ketika ia akan mengulangi perbuatannya, seorang Yaman datang dan menikamnya hingga roboh
- 413 H: Bani Fatimiyah mengutus Hakim al Abidi untuk memukul Hajar Aswad dengan pedang dan pahat. Setelah dipukul tiga kali, Hajar Aswad pecah dan berjatuhan. Hal itu dilakukan karena menganggap orang-orang telah menyembah Hajar Aswad
- 990 H: Seorang lelaki asing membawa sejenis kapak dan dipukulkannya ke Hajar Aswad. Pangeran Nashir menikamnya dengan belati hingga mati
- 1268 H: Sultan Abdul Majid (Khalifah Uthmaniyyah) mengganti lingkaran perak yang hilang dengan emas
- 1293 H: Sultan Abdul Aziz (Khalifah Uthmaniyyah) mengganti lingkaran emas itu dengan lingkaran perak lagi
- 1331: Sultan Muhammad Rasyad mengganti lingkaran pita perak itu dengan pita perak yang baru
- Muharram 1351 H: Seorang laki-laki dari Afganistan mencungkil pecahan hajar Aswad dan mencuri potongan kain Kiswah serta sepotong perak pada tangga Ka’bah. Atas perbuatannya, ia dihukum mati
- Rabiul Awal 1351 H: Raja Abdul Aziz bin Abdur Rahman al Faisal as Saud merekatkan kembali Hajar Aswad yang telah pecah dan memberinya lingkaran perak di sekelilingnya
Keistimewaan Hajar Aswad
Mengapa banyak orang yang begitu gencarnya meraih batu Hajar Aswad lalu menciumnya? Ada empat keistimewaannya
Pertama, Rasulullah mengajarkan untuk mencium dan mengusap batu tersebut. Dalam sebuah hadist disampaikan, Umar bin Khattab pernah mengatakan, “Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu.” (HR Bukhari)
Dalam hadist itu dapat dipahami bahwa Umar bin Khattab pernah melihat Rasulullah mencium batu tersebut. Karena setiap perbuatan yang dilakukan Rasulullah memiliki implikasi hukum sunnah maka Umar bin Khattab meneruskannya.
Kedua, Hajar Aswad memiliki posisi yang mulia di muka bumi disebabkan ia diletakkan pada posisi sebelah pojok Ka’bah tepat di bagian timur laut. Sudut tersebut adalah sudut yang pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS bersama Nabi Ismail AS.
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 127)
Ketiga, Hajar Aswad diqiyaskan sebagai “tangan Allah”. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang mengusap Hajar Aswad seperti ia bersalaman dengan Allah SWT” (HR Ibnu Majah).
Keempat, batu ini akan menjadi saksi pada hari kiamat. Hal ini didasari pada hadist Nabi Muhammad SAW.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْحَجَرِ « وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ »
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai Hajar Aswad, “Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan ia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya.”
Discussion about this post