Jambi, Sitimang.id– Sanggar Pelito Muda Kabupaten Merangin persembahkan ‘DETAK’ Eksperimentasi Musik dengan komposer Chunded di Gedung Teater Arena Taman Budaya Jambi (Rabu, 28/07/2022). Paket karya ekperimentasi atau pengolahan yang dilaksanakan Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudyaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Karya Pengolahan “Detak” dari Sanggar Pelito Muda Kabupaten Merangin memenuhi persyaratan tema dan telah melalui proses kurasi dari para kurator. Sesuai kesepakan kami, bahwa tahun 2022 semua karya eksperimentasi, pengolahan dan apresiasi yang akan difasilitasi Taman Budaya Jambi wajib bertema upacara,” kata kepala Taman Budaya Jambi, Eri Argawan ditemui usai acara.
Dari data tertulis, bahwa ide garapan dari beberapa fenomena yang ada pada upacara adat makan jantung, disini pengkarya tertarik pada kehadiran Jantung yang dijadikan sebgai simbol pada upacara adat ini. Simbol jantung dalam tradisi ini di percaya masyarakat sebagai organ penting yang menjadi denyut kehidupan, serta empat tahapan yang ada pada upacara adat ini melambangkan empat bilik yang ada pada jantung manusia.
Dari fenomena ini pengkarya terinspirasi untuk menafsirkan dan meng-interpretasikan nya kedalam bentuk eksperimen komposisi musik. Pada karya ini diinterpretasikan bagaimana jantung bekerja dalam tubuh manusia dan kehadiran jantung pada upacara adat Makan Jantung. Ide pengkarya adalah karya ini akan dibuat dalam bentuk garapan eksperiment dengan pendekatan garap kontemporer.
Bagaimana pengkarya akan menafsirkan jantung kedalam bentuk garapan komposisi musik dan di bantu dengan menghadirkan efek visual. Pada karya ini nantinya penonton diharapkan dapat merasakan dan terbawa suasana oleh musik yang di tampilkan, capaian nya detak jantung penonton berdetak mengikut suasana yang dihadirkan oleh musik nantinya, misalkan ada bagian suasana musik yang akan membuat detak jantung penonton normal/biasa saja dan ada bagian musik yang akan membuat jantung penonton menjadi berdebar / berdetak kencang. Pada penggarapan musiknya tetap memakai beberapa instrumen musik serta menghadirkan efek visual yang akan mendukung suasana setiap bagian musik.
Maka disajikan pengkarya dalam bentuk karya ini berangkat dari interpretasi dan tafsiran pada upacara adat tradisi makan jantung, yang menjadikan simbol jantung sebagai organ yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Serta empat tahapan yang ada pada prosesi upacara adat ini yang menggambarkan empat bilik yang ada pada jantung manusia.
Karya ini dibuat dalam bentuk garapan eksperimen. Bagaimana pengkarya akan menafsirkan jantung kedalam bentuk garapan komposisi musik dan di bantu dengan menghadirkan efek visual yang ditampilkan melalui infocus. Pada penggarapannya pengkarya akan menghadirkan suasana – suasana yang dapat memacu detak jantung penonton yang menyaksikan karya ini
Pada penggarapan karya ini dibagi menjadi 4 bagian karya yang mengacu kepada empat tahapan yang dilaksanakan pada upacara adat tradisi makan jantung. Pada bagian pertama, dihadirkan suasana yang hening, disini pengkarya akan lebih melakukan eksplorasi bunyi asli dari jantung manusia.
Pada bagian kedua, karya ini dihadirkan bunyi jantung yang sudah diolah dalam system audio digital yang menyimbolkan bagaimana pengolahan jantung yang dihadirkan pada upacara ritual makan jantung.
Bagian ketiga, karya ini disampaikan oleh instrument gitar elektrik dan biola, dimana pada bagian ini gitar elektrik melakukan eksplorasi bunyi dan biola memainkan tradisi mantau.
Pada garapan bagian keempat, pengkarya membuat garapan dengan tempo yang cepat dan ritme yang rapat dengan memainkan tangga nada – tangga nada diluar dari interval mayor dan minor dan menggunakan berbagai kemungkinan Teknik garap komposisi musik seperti call and respon, unison, hocketing, interlocking dan yang lainnya sehingga pada bagian keempat ini menghadirkan suasana yang sangat berbeda dari 3 bagian karya sebelumnya.
Pada setiap bagian karya akan didukung dengan efek visual sehingga pendengaran, penglihatan dan persaaan/jantung penonton yang menyaksikan karya ini akan merasakan suasana yang yang dihadirkan oleh karya ini.
Discussion about this post