Jambi, Sitimang.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ) memfasilitasi produksi karya ke-49 Teater AiR yang bertajuk ‘laron’ yang dipentaskan dari tanggal 6-8 Oktober 2022, di gedung arena Taman Budaya Jambi.
Kepala TBJ, Eri Argawan, menuturkan, pertunjukkan ‘laron’ secara keseluruhan menggambarkan potret pengejaran fatamorgana yang dilakukan oleh tokoh Laron. Mereka membayangkan kehidupan yang lebih baik diluar istana (sarang) mereka. Laron satu begitu senang saat mendapat giliran untuk pergi dan meninggalkan sarang selamanya, sambil menyanyi dan bersenandung riang membuat saudara-saudara laronnya merasa iri.
Sesuai judulnya, pertunjukkan ini menceritakan tentang kehidupan laron-laron di istananya yang digambarkan secara fisik menyerupai sarang di kayu-kayu bawah tanah. Awalnya istana tersebut kehilangan cahaya lalu dapat diatasi dengan cadangan bahan bakar yang ada.
“Secara keseluruhan cerita dalam pertunjukkan ini menggambarkan tentang cinta, kebebasan, dan cahaya yang indah. Hal yang menarik dari pertunjukan Laron oleh Teater AiR Jambi ini adalah tawaran tafsir atas upaya memanusiakan laron sebagai basis penciptaan tokoh,” ujarnya ketika diwawancarai usai pertunjukan pada Kamis (6/10/2022).
Saat diminta pendapatnya terkait akting para pemain, Eri menilai para aktor dalam pertunjukan ‘laron’ memformat aktingnya ke dalam gaya representasi yang nonrealistik. Pilihan ini menjadi tepat karena untuk mewujudkan akting ‘laron’ yang realistis sangatlah tidak realisitis. Format bisnis akting yang dipilih adalah berjalan dengan kaki menyeret, warna vokal yang cempreng, gestur dan dialog yang ekspresif.
“Tawaran format bisnis akting ini tidaklah keliru, melainkan mampu memberikan daya tawar baru untuk kekayaan seni peran. Inilah salah satunya yang diharapkan TBJ yaitu adanya tawaran baru dalam kekaryaan,” pungkasnya. (Gun)
Discussion about this post