Kekuasaan harus digapai dan dipertahankan, meski harus membuang bab etika ke tong sampah. Demikian filsuf era Renaisans, Nicollo Machiavelli, berkata dalam salah satu adi karyanya Il Principe (Sang Pangeran). Gelagat politik dinasti menguat menjelang pemilihan kepala daerah tahun 2020.
Calon dari keluarga pejabat dan politikus bermunculan di banyak daerah. Partai-partai menjajaki koalisi menuju pemilihan presiden 2024. Politik dinasti telah diakui menjadi ancaman bagi demokrasi. Praktik ini membelokkan angan-angan demokrasi, menciptakan oligarki, nepotisme, menjauhkan meritokrasi dan rentan melahirkan perkara rasuah.
Meski demikian, praktik ini makin subur di Indonesia. Politik dinasti selalu berlindung di balik alasan konstitusional hak politik warga negara. Sementara, sistem politik dan kepemiluan yang ada belum mampu menangkalnya. Mahkamah Konstitusi pada 2015 justru menghapus pasal antipolitik dinasti pada UU Nomor 8 tahun 2015 tentang pilkada, yang menerangkan syarat calon kepala daerah tak mempunyai konflik kepentingan dengan petahana.
Terkait politik dinasti atau dinasti politik, Esty Ekawati dalam tulisannya Dilema Politik Dinasti di Indonesia (2015), menjelaskan, praktik ini kian masih lantaran ada kebijakan otonomi daerah yang melahirkan demokratisasi di tingkat lokal, dimana pemimpin daerah dipimpin langsung oleh warganya. Masalahnya, tingginya ongkos politik dan besarnya keuntungan yang diperoleh jika menjadi kepala daerah, akhirnya membuat angan-angan demokrasi daerah itu berbelok.
Kini mereka yang duduk sebagai kepala daerah tak bisa dilepaskan dari pejabat petahana atau dinasti politik yang sudah ada sebelumnya.
Misalnya, pertarungan antara Mulyani Siregar yang merupakan adik ipar Cici Halimah (istri Bupati Tanjung Jabung Barat, Safrial) yang sama-sama melirik posisi calon Bupati Tanjung Jabung Barat, sepertinya tidak bisa terelakan lagi karena sama-sama memiliki peluang dan saat ini tengah menjadi anggota senat di Tanjung Jabung Barat. Secara karir politik, Cici Halimah pernah mengemban posisi wakil ketua DPRD dan Mulyani merupakan ketua DPRD Tanjung Jabung Barat periode 2019-2024.
Disamping itu, Cici juga merupakan anggota legislatif dari PDIP yang dinakhodai Mulyani Siregar. Kemudian, Anwar Sadat dan Amin Abdullah juga masih memiliki pertalian darah. Amin Abdullah merupakan sepupu Anwar Sadar yang akan digandeng Mulyani Siregar sebagai Wakil Bupati dengan dukungan PDIP. Namun, Anwar Sadat juga memastikan diri bakal maju dalam gelanggang perebutan kursi bupati Tanjung Jabung Barat dengan restu PAN dan menggandeng Khairan, pengusaha sekaligus anggota DPRD Tanjung Jabung Barat, dari partai yang sama.
Politik dinasti atau dinasti politik selalu menimbulkan pro dan kontra dalam diskursus publik. Baik yang pro maupun kontra, masing-masing mempunyai argumen sendiri-sendiri yang tentunya sama-sama mempunyai alasan konstitusional. Kehadiran dinasti politik yang melingkupi perebutan kekuasaan di level regional maupun nasional mengakibatkan substansi dari demokrasi sulit diwujudkan.
Tumbuh suburnya dinasti politik, khususnya di daerah tidak terlepas dari peran partai politik dan regulasi Pilkada. Oligarki di tubuh partai politik menyebabkan mekanisme kanderisasi dan mekanisme pencalonan tidak berjalam sebagaimana mestinya.
Selama ini, terdapat kecenderungan pencalonan kandidat oleh partai politik didasarkan pada keingina elite partai saja. Bukan melalui mekanisme yang demokratis dengan mempertimbamgkan kemampuan subjektif dan integritas calon. Disamping itu, secara bersamaan, dinasti politik terus membangun jaringan kekuasaannya dengan kuat agar tetap dapat mempertahankan kekuasaannya dalam tubuh partai baik di tingkat daerah maupun pusat sehingga dapat dipastikan dinasti politik mampu menguasai dan mematikan demokrasi dalam partai politik.
Oleh karenanya, Pilkada yang akan datang ini menjadi ajang kritis masyarakat akan potensi bahaya yang ditimbulkan akibat praktik dinasti politik ini. Sikap kritis untuk memilih calon pemimpin sudah mulai tertanam dalam diri masyarakat dalam memilih siapa pemimpinnya nanti yang mampu bertanggungjawab bagi keberlangsungan orang banyak.
Penulis: Bem-Beng
Discussion about this post