Jambi, Sitimang.id – Dewan kurator UPTD Taman Budaya Jambi menyatakan konsep karya dan kerangka acuan kerja dari pertunjukan bertajuk ‘kering bumi’ lolos dan berhak pentas pada bulan Oktober mendatang.
Menurut Eri Argawan selaku Kepala TBJ, proses kurasi yang dilakukan oleh dewan kurator sangat selektif, mengikuti juknis, menyesuaikan dengan tematik yaitu upacara adat dalam kerangka seni pertunjukan.
“Berdasarkan kriteria tersebut, konsep ‘kering bumi’ karya Ichalago dinyatakan lolos. Karya ini merupakan sebuah karya tari yang dilatarbelakangi kekeringan karena tidak turunnya hujan pada masyarakat Kerinci. Kekeringan membuat semua mahkluk mati, persawahan, perkebunan, terdampak oleh kekeringan ini,” ujarnya via telepon pada Jumat siang (30/9/2022).
Eri menjelaskan bahwa pentas yang nantinya dilakukan dapat diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi serta didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Inilah program pengembangan seni tradisional, kegiatan pembinaan kesenian yang masyarakatnya pelaku lintas daerah kabupaten/kota pada sub kegiatan peningkatan kapasitas tata kelola lembaga kesenian tradisional dan sub kegiatan peningkatan pendidikan dan pelatihan SDM kesenian tradisional,” imbuhnya.
Sanggar Selingkung Bumi akan mempergelarkan sebuah komposisi tari yang berjudul ‘kering bumi’ karya Ichalago pada tanggal 17 Oktober 2022. Karya ini melakukan pengolahan dari upacara adat meminta hujan di Kerinci yang bersifat magis sakral. Tak sebatas itu, karya ini akan membuat komposisi koreografi yang bersifat artistik meruang, guna menterjemahkan tentang upacara adat tersebut. (Gun)
Discussion about this post