Jambi, Sitimang.id – UPTD Taman Budaya Jambi (TBJ) terus menggojlok rumusan konsep, yang nantinya dijadikan bahan acuan dalam sarasehan seni yang direncanakan akan dilaksanakan pada pertengahan Maret 2022.
Kepala TBJ, Eri Argawan, menjelaskan, penguatan dan penggojlokan konsep sangat penting sebagai acuan Taman Budaya Jambi dalam melaksanakan program kerja kedepan yang sesuai dengan harapan pemerintah terkait pelestarian dan pengembangan seni budaya.
“Sebab kesenian itu tidak hanya merupakan sebuah ekspresi yang memancarkan naluri estetis seseorang yang menggelutinya, tapi juga untuk kepentingan adat, budaya maupun agama,” ujarnya pada Selasa pagi (1/2/2022).
Menurutnya, untuk tahun 2022 ini TBJ mengangkat tematik upacara adat dan perlu diperkuat rumusan konsep serta tata kelola seni pertunjukan yang bersumber dari upacara adat.
Rangkaian pada kegiatan ini diantaranya, pembahasan tentang teater rakyat Jambi, perumusan tentang pola pertunjukan Dul Muluk, pola pelaksanaan pengolahan dan eksperimentasi seni yang berakar dari upacara adat Jambi.
Direncanakan pula sejumlah pembicara pada kegiatan sarasehan seni tradisi tersebut. Mulai dari, Nukman, seorang peneliti yang akan membahas tentang bentuk dan konsep upacara adat pada masyarakat Jambi. Drs. Ja’far Rasuh yang akan membedah tentang pola pengolahan dan eksperimentasi seni yang bersumber dari upacara adat, EM Yogiswara, seniman yang akan turut menjelaskan tentang abdul muluk sebagai seni pertunjukan bersama Bonarti Lubis.
“Sarasehan ini direncanakan akan diadakan teater Arena, Taman Budaya Jambi dan mengundang seluruh perwakilan seniman dari berbagai genre, komunitas seni termasuk perwakilan kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Pelaksanaan kegiatan sarasehan rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 16 hingga 17 Maret 2022,” katanya lagi. (Gun)
Discussion about this post