Jakarta, Sitimang.com – Sejak Jumat kemarin (15/5/2020), tagar IndonesiaTerserah viral dan menjadi trending topic lima besar di Google Trend dan berbagai platform sosial media.
Tagar ini mencuat dan dianggap bentuk kekecewaan para tenaga medis terkait sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai justru berpotensi memperluas penyebaran Covid-19 serta sikap cuek masyarakat yang masih tidak mau mematuhi protokol kesehatan.
Sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai “berpotensi memperluas penyebaran corona”, diantaranya, pemerintah mulai memberikan kelonggaran dan mulai mengizinkan warga di bawah usia 45 tahun untuk kembali beraktivitas normal, dibukanya kembali layanan transportasi umum meski tetap dengan “embel-embel” protokol kesehatan.
Berbagai kebijakan ini dianggap tumpang-tindih dengan himbauan PSBB dan instruksi untuk menerapkan physical distancing.
Antrian penumpang yang membludak di bandara Soekarno Hatta beberapa hari yang lalu pasca dibukanya jalur transportasi menjadi salah satu pemicu munculnya tagar #IndonesiaTerserah.
Dilansir dari detik.com, kekecewaan juga disuarakan @a****h****** yang menyesalkan penutupan masjid dan rumah ibadah lain, namun bandara dan pusat perbelanjaan justru mulai dibuka. Padahal masih dalam kondisi pandemi virus corona.
“Pak kami rela beribadah dirumah agar wabah ini segera berlalu. Tarawih, solat jamaah, tadarrus, jumatan, dll. Tapi anda buka bandara, banyak yg kumpul tdk soscial distancing. Bagaimana kami mendengar pemerintah kalau mereka tdk mendengar suara mereka sendiri? #indonesiaterserah,” tulisnya.
Sikap cuek masyarakat
Selain itu, sikap cuek masyarakat yang masih banyak berkerumun ditengah keramaian menjadi salah satu “pemicu” munculnya tagar ini.
Di Kota Jambi misalnya, aktivitas masyarakat tergolong ramai dan padat khususnya saat sore hari mendekati waktu berbuka puasa alias ngabuburit.
Selain menjadi perbincangan di Twitter dan Google Trend, IndonesiaTerserah juga menjadi topik hangat di WhatsApp. Postingan WhatsApp bahkan disertai saran supaya tenaga medis pulang dan berkumpul bersama keluarga.
Penanganan bisa digantikan mereka yang tidak peduli pada aturan jaga jarak untuk menekan jumlah kasus infeksi virus corona. Tidak disiplin dan taat meningkatkan risiko penyebaran virus corona di lingkungan umum.
Berikut bunyi pesan yang beredar di WhatsApp Group,
Kalian tidak mau wabah berakhir ? Sebarkan lah !
Kalian tidak mau distancing ? Berkerumun lah !
Kalian tidak mau tinggal di rumah ? Keluar lah !
Mari kita ganti slogan :
“Peoples stay outside !”
“Doctors stay at home !”
Kita tunggu siapa yang bertahan, siapa yang berguguran.
Sudah banyak dokter dan perawat berjatuhan, dan itu tidak merisaukan kalian.. .!?
Tenaga kesehatan sudah kehabisan ludah menjelaskan persoalan…!
Tenaga kesehatan sudah kehabisan tenaga menangkap korban…!
Tenaga kesehatan sudah kehabisan muka ditolak tetangga…!
Tenaga kesehatan sudah kehabisan bahan mencari pengamanan…!
Tenaga kesehatan sudah kehabisan ide mencari jalan penyelesaian…!
Discussion about this post