Jakarta, Sitimang.com – Sebuah informasi berupa foto botol produk antiseptik cair Dettol beredar di berbagai media sosial, termasuk marak dibagikan dalam aplikasi Whatsapp.
Produk cairan antiseptik itu diklaim dapat mematikan virus corona. Dalam pesan yang beredar, menampilkan foto bagian belakang botol produk tersebut dengan tulisan “Human Coronavirus and RSV” yang dilingkari merah serta tertulis pada botol : ini dapat membunuh E.Coli, Sammonella, MRSA, Rotavirus, *Flu virus (H1N1), Cold viruses (Human corona cirus dan RSV)”.
CEK FAKTA
Penelusuran tim redaksi Sitimang.com, klaim bahwa antiseptik bermerek Dettol dapat membunuh virus Corona adalah salah sebab tidak ada bukti kandungan pada antiseptik Dettol dapat membunuh pada covid-19.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Paul Hunter, profesor perlindungan kesehatan dan obat-obatan, mengatakan bahan aktif dalam produk asli Dettol adalah kloroksilenol. Kandungan yang ada pada produk itu berguna sebagai semprotan disinfektan ini dapat menghilangkan beberapa jenis virus Corona -seperti yang menyebabkan flu biasa.
Menurut Paul, ‘Chloroxylenol’ aktif melawan berbagai virus dan bakteri, termasuk virus corona jenis lain seperti, MERS-CoV dan SARS-CoV.
“Chloroxylenol beracun jika tertelan dan tidak boleh digunakan sebagai aerosol yang dapat dihirup orang” kata Paul.
Tak hanya itu, produsen Dettol RB melalui TheSun telah mengklarifikasi bahwa tidak ada yang menyarankan itu efektif dalam memusnahkan virus corona Covid-19. Labelnya merujuk pada jenis bug yang lebih umum yang telah diuji dengan dan terbukti dapat membunuh.
“RB telah menyadari spekulasi tentang produk Dettol dan novel corona virus 2019-nCoV. Karena ini adalah wabah yang muncul, RB, seperti semua produsen, belum memiliki akses ke virus baru (2019-nCoV) untuk pengujian dan sebagai hasilnya, belum dalam posisi untuk mengkonfirmasi tingkat efektivitas terhadap yang baru. Produk kami telah diuji terhadap virus corona lain (seperti MERS-CoV dan SARS-CoV) dan telah ditemukan dapat membunuh mereka.” tulisnya seperti yang dilansir dari timesindonesia.
Mengutip dari laman resmi WHO, virus corona memiliki jenis yang sangat beragam. Ada jenis virus corona yang menyebabkan flu dan banyak dijumpai hingga virus corona yang memicu penyakit parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Artinya, produk tersebut tidak menyebut secara spesifik virus corona jenis baru atau Novel Corona virus (2019-nCov), jenis yang kini mewabah di banyak negara.
KESIMPULAN
Informasi yang beredar melalui pesan di berbagai media sosial tersebut dapat dikategorikan dalam Misinformasi. Misinformasi merupakan informasinya yang salah, tapi orang yang menyebarkannya percaya bahwa informasi itu benar. Penyebaran informasi dilakukan untuk tujuan baik alias tak ada tendensi untuk membahayakan orang lain.
Discussion about this post