Jambi, Sitimang.com – Tak ada istilah kebutuhan darah di kota Jambi berkurang saat Pendemi Covid-19. Namun, persoalannya adalah stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Jambi yang berkurang meski sosialisasi terus digalakkan.
Dokter Umum UTD PMI Kota Jambi, dr.Refy Nur Octharina mengatakan, kebutuhan darah normal di kota Jambi perharinya 50 sampai 60 kantong darah. Dimasa Pendemi, untuk memenuhi jumlah tersebut masih sulit karena keterbatasan kegiatan diluar ruangan dan tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap Covid-19 masih tinggi.
“Selama Pendemi, stok darah kita yang berkurang lantaran semakin berkurangnya kegiatan diluar karena saat ini sangat keterbatasan gerak guna memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Ditambah lagi banyak kampus yang kuliahnya online sehingga kawan-kawan KSR susah untuk melaksanakan kegiatan donor darah dan dampaknya stok darah di PMI berkurang,” jelasnya saat mengisi acara Donor Darah KSR PMI UPT UNBARI, Kamis (14/01/21).
dr.Refy mengungkapkan, pendonor sukarela PMI sebanyak 70 persen dan pendonor untuk keluarganya sebanyak 30 persen berubah drastis saat Pendem ini. Dimasa Pendemi ini, pendonor sukarela hanya 40 persen dan pendonor untuk keluarganya sendiri meningkat menjadi 60 persen.
“Walaupun pendonor dan stok kita kurang, tetapi permintaan darah di kota Jambi masih tinggi,” ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan-persoalan ini, pihak UTD PMI Kota Jambi mengaku terus melaksanakan sosialisasi, mencari para pendonor sukarela serta mengajak para komunitas donor darah untuk terus berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan darah bagi pasien yang membutuhkan.
“Kita harus tahu, darah itu ya kita sama sama manusia yang harus membantu,” sebut dokter.
Dirinya terus mengajak masyarakat untuk tetap donor darah ke UTD PMI Kota Jambi dimasa Pendemi ini, karena di UTD sendiri dilengkapi dengan protokol Kesehatan dan virus Corona tidak menular melalui darah.
“Saya harapkan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mendonorkan darah jika waktunya sudah masuk untuk donor karena yang membutuhkan darah kalian itu masih sangat banyak untuk kesembuhan dan kesehatan mereka para pasien,” pungkasnya. (Alra)
Discussion about this post