JAMBI, Sitimang.com – Dikritik warganet alias netizen soal kenaikan tarif PDAM Tirta Mayang, Walikota Jambi Sy Fasha menyarankan bagi yang merasa kemahalan agar beralih ke air galon saja.
Jawaban yang disampaikan Sy Fasha ini menjadi viral dan dituliskannya dalam kolom komentar akun instagram @info_seputar_jambi.
Awalnya, akun Instagram @info_seputar_jambi memposting foto Gubernur Jambi, Fachrori Umar yang sedang digendong oleh petugas Satpol PP saat turun dari perahu. Pada bagian sebelah kanan, terlihat foto Walikota Jambi, Sy Fasha yang sedang menggendong lansia. Postingan dibagikan pada Jum’at (15/06) kemarin dan hingga berita ini ditayangkan, postingan ini direspon dengan 536 komentar.
Pada kolom komentar, salah seorang warganet dengan nama akun @si_abahhh menuliskan : “Dak bakalan tetoleh lagi pak Fasha… Saro kami bayar aek PDAM gara-gara bapak naekin 100%.. Cukup sudah lah pak”.
Kritik dari warganet ternyata direspon oleh Walikota Jambi Sy Fasha dengan akun @fasha_jbi. Dalam jawabannya, Sy Fasha menuliskan dan memaparkan alasan terjadinya kenaikan tarif PDAM Tirta Mayang dann dan menyarankan, bagi yang merasa kemahalan untuk berhenti menjadi pelanggan PDAM serta beralih ke air galon saja.
“Maaf saya tidak tahu menahu mengenai photo ini. Saya rasa tidak perlu berkomentar nyinyir terkait PDAM Sekiranya @si_abahhh merasakan keberatan dengan kenaikan PDAM: berhenti saja menjadi pelanggan PDAM. Banyak masyarakat yang akan memanfaatkan aliran PDAM kalau PDAM tidak menaikkan tarif, maka seluruh pelanggan PDAM yang berjumlah 78.000 KK tidak mendapat aliran air bersih lagi. PDAM hanya menaikkan Rp.4.000/kubik, warga yang memiliki 2-3 orang anak (berlima) hanya mengkonsumsi air 20 kubik sebulan, berarti hanya bayar 80.000/bulan. Apakah mahal? Kalau merasa kemahalan ada baiknya beralih ke air galon saja, mungkin lebih murah,” tulis Fasha melalui akun @fasha_jbi.
Jawaban Sy Fasha kemudiang langsung dikomentari balik oleh akun @si_abahhh serta menuliskan “Berhenti saja Bapak bilang? Apakah itu jawaban dan solusi yang baik utk rakyat? Kalau gak mau di koreksi, jangan menjadi pemimpin di negara demokrasi pak…. Jadi pemimpin aja di negara komunis, aman rakyat nya kalau sistem komunis, kebutuhan hidup nya terpenuhi, sandang, pangan, papan, air, namun rakyat gak boleh komentar,” tulis akun @si_abahhh dan mendapatkan 26 tanda like dari warganet.
Beragam beragam komentar dan kritikan dari warganet Jambi lainnya pun bermunculan merespon cuitan Walikota Jambi melalui akun @fasha_jbi.
Seperti yang dituliskan akun @berisiknian yang berkomentar : @fasha_jbi bapak pernah bayar aer dak?? Kan rumah dinas 5tahun nih.
Akun @siskasriokatavia juga mengkritisi dan mempertanyakan cara penghitungan pembayaran PDAM seperti yang dipaparkan Sy Fasha. Akun @siskasrioktavia menuliskan: @fasha_jbi bapak ngitung dr mano pak 20kubik hanya 80rb? Kebetulan sayo banyak koleksi pembayaran PDAM nih pak.
Kritikan juga diluapkan oleh warganet dengan akun @s_yurizko yang menuliskan, “@fasha_jbi tapi pak kami biasa bayar paling mahal 150 paling MAHAL… Tp skr jd 1.600.000… Kami sdh lapor. Bahwa kami tdk mampu bayar… Dan kami mau berhenti. Silahkan d stop. Putuskan meteran airnya… Skitar 3 bulan yang lalu… Dan skr kami cek sdh lbh dr 3 juta… Biaya nya.. Dan smpe skr pun blom d putuskan. Dan d stop. Sedang kami sdh melapor bahwa kami tidak mampu bayar. Dan mau d stop.. D meteran blom dijemput… Dan masih mengalir deras air PAM… Bagai mana ?”.
Hingga berita ini ditayangkan, komentar dan kritik terus bermunculan dalam postingan yang sudah disukai oleh 9.806 warganet ini. (gun)
Discussion about this post