Catatan dan Saran Juri Lomba Vlog Tingkat SLTA & Perguruan Tinggi Se-Provinsi Jambi Tahun 2020
Oleh: Putra Agung
Sitimang.com – Beberapa waktu yang lalu, saya bersama bapak Ja’far Rasuh (budayawan) dan mas Hanafi (jurnalis LKBN ANTARA) diamanatkan menjadi juri lomba video blog (vlog) tingkat SMA dan Perguruan Tinggi se-Provinsi Jambi, yang diadakan oleh UTPD Museum Siginjei Jambi.
Selama hampir empat jam lamanya, kami bertiga menyaksikan, menilai, berdiskusi hingga berdebat hebat mengenai 14 karya vlog para peserta yang bertemakan koleksi Museum Siginjei Jambi.
Saat ini proses penilaian dan pengumuman pemenang telah dilakukan, meski begitu terdapat sejumlah catatan dan saran yang mungkin bisa diterapkan demi peningkatan kuantitas serta kualitas karya vlog dan konten kreatif lainnya di Provinsi Jambi untuk masa yang akan datang.
A. CATATAN
– Riset
Melakukan riset yang teliti dan terukur merupakan salah satu keharusan dalam proses kreatif. Hal ini penting agar kita mengetahui dengan jelas subjek vlog yang hendak diambil, data yang diperlukan hingga materi pendukung lainnya yang bisa menunjang video blog yang hendak dibuat.
Terlebih lagi bila vlog tersebut hendak diikutsertakan dalam perlombaan, sudah barang tentu harus mengikuti petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan panitia.
Ironisnya, hampir keseluruhan peserta tidak melakukan riset yang teliti terkait koleksi musem dalam perlombaan ini sehingga secara serampangan menyampaikannya dengan data yang salah.
Hal ini bisa berakibat fatal dan dapat menyebabkan penyesatan informasi dan sejarah. Misalnya mengenai keris Siginjei yang oleh salah seorang peserta disebutkan diserahkan kepada Raden Mattaher. Ini tak bisa dibiarkan sama sekali.
– Konten
Vlog merupakan proses visual kreatif yang memakai medium video sebagai sarana utama untuk melakukan perekaman gambar dan digabungkan dengan audio atau teks serta menyampaikan konten atau data rekaman secara singkat, tepat dan padat.
Itu menandakan, konten yang dibuat oleh seorang vlogger mesti spesifik sesuai dengan riset yang telah dilakukan. Dalam hal ini, konten harus sesuai dengan juknis perlombaan yakni menjelaskan mengenai koleksi museum Siginjei Jambi yang begitu banyak dan tinggal dipilih. Mulai dari, batik, keris, alat pertanian, baju adat hingga arca.
Mayoritas peserta lomba melupakan hal ini dan tak fokus untuk membuat konten koleksi museum secara detail, terperinci serta berbasis data yang benar. Kebanyakan peserta menjelaskan ‘isi konten’ hanya sepintas dan keasyikan membenahi ‘tampilan konten’ agar terlihat eye catching dengan interface kekinian.
– Teknik Pembuatan Vlog
Pembuatan vlog juga tak bisa sembarangan dan harus memperhatikan sejumlah aspek pendukung lainnya. Pencahayaan yang memadai, sudut pengambilan gambar yang pas, kualitas alat perekam gambar, komposisi sinematografi hingga kesesuaian audio yang digunakan menjadi faktor pendukung yang sangat menentukan kualitas sebuah vlog.
Secara umum, sebagian besar peserta lomba telah memiliki pengetahuan mengenai teknis pembuatan vlog namun kebanyakan tidak menerapkanya sehingga vlog yang dihasilkan rata-rata lemah dari sisi pencahayaan yang gelap dan sudut pengambilan yang asal-asalan serta distorsi audio.
Terakhir, ketekunan yang sungguh-sungguh akan menjadi pelengkap ide yang dibuat, riset yang detail, konsep yang terarah serta kreatifitas dalam teknis dan kreatifitas dalm pembuatan vlog.
Salam Ngopi,
Dewan Juri II
Putra Agung
Discussion about this post