Jambi, Sitimang.com – Banyak negara dan berbagai wilayah yang menerapkan Lockdown karena penyebaran Covid-19 yang sangat cepat berakibat penurunan suplai yang signifikan yang disebabkan aktifitas industri dan kegiatan komersial lainnya terganggu. Hal tersebut juga tergantung di dalam pertumbuhan perekonomian Provinsi Jambi. Seperti catatan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi, akibat dampak Pendemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Jambi mengalami kontraksi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi Bayu Martanto mengatakan, pembatasan pergerakan manusia dan produksi selanjutnya berdampak pada penurunan agregat demand karena berkurangnya permintaan bahan baku produksi.
“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan II 2020 terkontraksi 1,72 persen years to years (YoY) Melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 1,87 (YoY), juga lebih rendah dibandingkan triwulan II 2019 sebesar 4,86 persen (YoY),” ujarnya, Senin (14/09/2020).
Dirinya menyebutkan, penurunan kinerja ekonomi tercermin dari penurunan hampir seluruh Lpangan Usaha (LU) kecuali LU pertanian. Berkurangnya kegiatan produksi dan perjalanan menyebabkan permintaan dan harga komoditas energi primer menurun.
“Hal ini berdampak pada perlambatan LU pertambangan. Perlambatan juga ditunjukkan oleh LU perdagangan dan LU industri pengolahan. Namun, perbaikan kinerja LU pertanian menahan pelemahan ekonomi lebih dalam. Peningkatan LU pertanian terutama didorong berlangsungnya panen tanaman pangan dan hortikultura,” paparnya.
Lanjutnya, dari sisi pengeluaran, perlambatan ekonomi terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran. Kinerja ekspor tercatat kontraksi disebabkan meluasnya wabah Covid-19 di negara tujuan ekspor utama. Konsumsi rumah tangga juga terkontraksi disebabkan pelemahan harga komoditas unggulan daerah.
“Sementara, konsumsi pemerintah tercatat kontraksi disebabkan belanja barang dan jasa tertahan akibat pembatasan sosial. Namun, belanja dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19 perluasan bantuan sosial dapat menahan kontraksi belanja pemerintah lebih dalam,” jelasnya.
Untuk pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 diprakirakan membaik dibanding triwulan sebelumnya. Demikian pula pertumbuhan triwulan IV 2020 diprakirakan meningkat dibanding triwulan III 2020.
“Perbaikan ekonomi didorong pulihnya permintaan pada era kenormalan baru seiring relaksasi pembatasan sosial dan membaiknya aktivitas ekonomi secara umum,” ujarnya.
Peningkatan terutama akan bersumber dari perbaikan LU pertanian dan LU pertambangan. Kinerja LU pertanian didorong oleh membaiknya produktivitas tanaman perkebunan didukung cuaca yang kondusif. Sementara, kinerja LU pertambangan didorong meningkatnya produksi seiring dengan membaiknya harga komoditas energi primer.
Untuk keseluruhan tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi diprakirakan mengalami perlambatan. Penurunan kinerja ekonomi daerah terutama dipengaruhi oleh dampak outbreak Covid-19.
“Kebijakan lockdown dan pembatasan sosial dalam rangka penanganan Covid-19 menjadi faktor utama yang menahan perbaikan ekonomi tahun 2020,” pungkasnya.
Discussion about this post