Oleh: Bahren Nurdin
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada* atau yang lebih popular dikenal dengan sebutan KAGAMA berada di berbagai penjuru nusantara dan bahkan dunia. Kiprah mereka berada di berbagai bidang. Mereka terus mengabdikan diri dan berjuang menyebarkan kebaikan. Mereka tetap amanah menjaga Panca Prasetia Alumni, _‘Kami akan senantiasa mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat,i bangsa, negara dan umat manusia dengan berpegang pada nilai-nilai kebenaran.’_ *Bangga jadi alumni UGM!*
Kata kuncinya mengamalkan. Para alumni disumpah untuk memberikan ‘buah’ ilmu yang telah mereka peroleh selama kuliah di UGM untuk kebaikan di tengah masyarakat dalam berbagai bidang dan cara. Dengan cara ini pula mereka akan _‘senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Almamater’._
Tahun ini dunia diserang wabah Virus Corona (Covid-19) termasuk Indonesia. Virus ini paling tidak sampai artikel ini ditulis telah menewaskan 221.823 jiwa di seluruh dunia, dan 800 orang di Indonesia. Jutaan orang lainnya telah terkonfirmasi positif dan sedang dalam penanganan medis (covid19.go.id /2 Mei 2010). Dunia berduka.
Seperti biasa, di mana bencana terjadi, di sana para alumni UGM berdiri, tidak terkecuali tuhun ini. Mereka telah menyebar di seluruh penjuru negeri untuk mengabdi baik di bidang medis mau pun non medis. Mereka juga bergabung dengan organisasi-organisasi relawan untuk menyumbangkan jiwa dan raga. Penyaluran donasi telah mengalir deras untuk mereka yang membutuhkan. Kagama-care telah pula membagikan Alat Pelindung Diri (APD) ke pada petugas dan relawan.
Beberapa pengurus daerah (berbagai provinsi) telah mengambil inisiatif melakukan penghimpunan donasi baik dari para alumni maupun masyarakat luas. Dihimpun, diorganisir, dan disalurkan kepada yang berhak menerimanya.
KAGAMA Pengurus Daerah (Pengda) Provinsi Jambi juga mengambil bagian membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid 19 ini. Sumbangan dari para alumni terus mengalir.
Pengda Jambi mengusung tema *’Kagama Tetanggamu’.* Tema ini unik dan padat makna. Bantuan yang diberikan oleh para alumni ini disalurkan kepada para tetangga alumni itu sendiri. Banyak sekali masyasarakat yang terdampak secara ekonomi berada di lingkungan dan domisili alumni itu sendiri. Dengan ini, sumbagan yang diberikan akan menjadi media memererat silaturrahim dan persaudaraan.
Dengan cara ini pula, ratusan alum UGM yang ada di provinsi Jambi akan mampu membantu pemerintah meringankan beban masyarakat. Jika satu orang alumni memberikan beberapa paket saja, maka akan ada ribuan kepala keluarga terbantukan. Semangat inilah yang terus dipompa kepada para alumni. Bukankah kita harus bersedekah baik dalam keadaan lapang maupun sempit? Ya!
Ingat, kebaikan sekecil apa pun akan kembali pada si empunya kebaikan, _faman ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yarah(u)._ (Q.S Al Zalzalah: 7)
Semangat kebaikan ini juga ditularkan kepada siapa saja yang ingin berbagi. Banyak pula kaum darmawan yang mempercayakan penyaluran donasi mereka melalui KAGAMA Jambi. Panitia telah meyediakan no rekening penyaluran donasi atau posko penerimaan barang-barang donasi. Tentu, tidak perlu uang ratusan ribu, satu liter beras yang disumbangkan akan bermanfaat besar bagi mereka yang membutuhkan.
Akhirnya, melalui artikel kecil ini pula saya ingin mengetuk hati kita semua mengajak para alumi UGM di seluruh nusantara khususnya di Provinsi Jambi untuk terus meyalurkan sebagian rejeki yang kita miliki, lebih-lebih di bulan suci Ramadhan ini. Yakinlah, sekecil apa pun yang kita berikan, akan berdampak besar bagi kehidupan orang lain. Perhatikan para tetanga kita, bantu bagi yang membutuhkan. Dengan cara inilah, KAGAMA akan menjadi _rahmatallila ’alamin_. Amin.
*Penulis merupakan Sekjen KAGAMA Pengda Jambi.
Discussion about this post