Jambi, Sitimang.com – Sejak ditunjuk sebagai Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Jambi oleh Menteri Dalam Negeri RI, Restuardy (Ardy) Daud menyatakan bahwa dirinya akan berusaha maksimal menangani Covid-19 di Provinsi Jambi. Hari ke hari, ia mengupayakan langkah-langkah untuk memperkuat dan meningkatkan penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi.
Setelah memimpin rapat dengan Pj.Sekda, Staf ahli Gubernur, Asisten, dan para kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jambi, Ardy Daud memimpin rapat dengan Satuan Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Jambi.
Kemudian, Ardy Daud meninjau salah satu gedung di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher yang direncanakan akan diselesaikan pembangunannya untuk perawatan pasien Covid-19, dan meninjau gedung yang diperuntukkan sebagai tempat isolasi di BPSDM Provinsi Jambi, Kota Baru.
Jumat (02/10/2020), Ardy Daud berdiskusi dengan Tim Pakar dan Analis Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Badan Litbang Daerah Provinsi Jambi. Selanjutnya,
Senin (5/10/2020) sore, di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Jambi, Ardy Daud berdiskusi dengan Kepala BPOM Provinsi Jambi dan beberapa orang jajaran, juga dalam upaya peningkatan pelayanan dalam penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi.
Kepala BPOM Provinsi Jambi, Antoni Asdi menyampaikan beberapa hal kepada Ardy Daud, untuk bersama-sama dicarikan jalan keluarnya, yakni:
1.Ketersediaan alat untuk uji swab agar tetap dijaga (kalau reagan mungkin masih cukup untuk sampai Desember 2020).
2.Personil untuk melakukan uji swab sebaiknya ditambah dan BPOM siap untuk melakukan pelatihan (saat ini yang menguji 9 orang, dan dibutuhkan butuh 6 orang lagi).
3.Terkait penyampaian data hasil uji swab, agar bisa lebih cepat lagi disampaikan kepada publik, terutama data hasil uji swab yang negatif.
Manangapi apa yang disampaikan oleh Kepala BPOM Provinsi Jambi, Ardy Daud mengatakan bahwa dirinya sangat berharap agar kapasitas pengujian uji swab bisa terus ditingkatkan. Ardy Daud mengatakan, saat ini pemeriksaan specimen uji swab dilakukan di BPOM dengan kapasitas 80 uji spesemen per hari (biaya digratiskan), di Rumah Sakit Umum Raden Mattaher berkapasitas 70 uji swab per hari, namun tantangannya masyarakat masih harus membayar untuk uji swab di RSUD Raden Mattaher.
Ardy Daud berharap agar uji swab d RSUD Raden Mattaher bisa digratiskan, sehingga total kapasitas uji swab bisa 150 per hari. Ia juga mengatakan, sedang diupayakan untuk menambah 1 unit mesin uji swab di RSUD Raden Mattaher dan 1 unit di Labkesda, masing-masing berkapasitas 90 uji swab per hari.
Ardy Daud mengemukakan, jika penambahan mesin uji swab bisa diwujudkan, maka kapasitas uji swab per harinya di Jambi akan meningkat dengan sangat signifikan.
Namun demikian, kata Ardy Daud, rencana penambahan dan pengoperasian mesin uji swab juga harus dibarengi dengan penambahan personil yang mumpuni dalam yang melakukan uji swab, mulai dari mengambil spesimen dan melakukan pengujian.
Ardy Daud pun memerintahkan Plt kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk memikirkan kecukupan personil untuk melakukan uji swab, serta mengelola barang persediaan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19, dengan sebaik-baiknya, agar stok mencukupi, dan tepat dalam menentukan kapan harus di-order
Dalam penyampaian data hasil uji swab, Ardy Daud minta Kepala BPOM dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi untuk berkoordinasi lebih baik lagi, sehingga data (nama-nama) hasil uji swab, terutama yang negatif, bisa disampaiakn lebih cepat lagi kepada masyatrakat.
Discussion about this post