Jambi, Sitimang.com – Perekonomian Provinsi Jambi berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2020 mencapai Rp53 703 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp36 863 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Wahyudin menyampaikan Ekonomi Provinsi Jambi triwulan I-2020 dibanding triwulan I-2019 (y-on-y) tumbuh 1,65 persen, pertumbuhan didukung oleh sebagian lapangan usaha.
“Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 15,16 persen; diikuti Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 7,75 persen; serta Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 6,89 persen,” ujarnya pada Rabu (6/5/2020)
Dijelaskannya, struktur PDRB Provinsi Jambi menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Perdagangan Besar-Eceran; Industri Pengolahan; serta Konstruksi masih mendominasi PDRB Provinsi Jambi.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi triwulan I-2020 (y-on-y), Informasi dan Komunikasi menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,56 persen, diikuti Perdagangan B&E dan Reparasi Mobil&Spd Motor; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Jasa Pendidikan; serta Jasa Keuangan dan Asuransi masing-masing sebesar 0,42 persen; 0,24 persen; 0,16 persen dan 0,15 persen.
Sedangkan, Ekonomi Provinsi Jambi triwulan I-2020 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar -4,05 persen. Informasi dan Komunikasi merupakan satu-satunya kategori yang pertumbuhannya positif, yaitu sebesar 3,83 persen. Sedangkan kategori lainnya mengalami kontraksi, terutama Kategori Konstruksi serta Kategori Penyediaaan Akomodasi yang terkontraksi lebih dari 10 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi triwulan I-2020 (q-to-q), hanya Informasi dan Komunikasi yang memberi andil pertumbuhan positif, yakni sebesar 0,15 persen. Sedangkan kategori lainnya justru memberi andil negatif, terbesar oleh Konstruksi sebesar -1,02 persen, diikuti Pertambangan dan Penggalian serta Industri Pengolahan, masing-masing sebesar -0,86 persen dan 0,56 persen,” jelasnya.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 terhadap triwulan I-2019 (y-on-y) terjadi pada sebagian komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 12,33 persen; diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,85 persen; dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 1,63 persen.
Struktur PDRB Provinsi Jambi menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Ekspor (73,53 persen) namun terkoreksi oleh Impor (47,50 persen). Diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang mencapai hampir separuh PDRB Provinsi Jambi.
“Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB); serta Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P). Sedangkan peranan Komponen PK-LNPRT relatif kecil,” sebut Wahyudin.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi triwulan I-2020 (y-on-y) pada sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,13 persen, diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 0,47 persen, dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 0,33 persen.
Ekonomi Provinsi Jambi triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019 (q-to-q) menurun -4,05 persen. Pertumbuhan terjadi hanya di beberapa komponen PDRB Pengeluaran saja. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 2,61 persen; diikuti oleh pertumbuhan PK-RT sebesar 0,10 persen. Komponen lain mengalami penurunan pertumbuhan.
Struktur ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan I-2020 didominasi oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB, yakni sebesar 29,43 persen. Diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 16,25 persen. Sementara pada sisi pengeluaran, PDRB banyak digunakan untuk Komponen Ekspor sebesar 73,53 persen, namun terkoreksi Impor sebesar 47,5 persen.
Struktur perekonomian Sumatera secara spasial pada triwulan I-2020 masih didominasi oleh provinsi lumbung energi. Tiga Provinsi dengan share terbesar adalah Provinsi Sumatera Utara sebesar 23,97 persen, Provinsi Riau dengan share sebesar 22,08, dan Sumatera Selatan sebesar 13,45 persen.
“Provinsi Jambi bila dilihat dari distribusinya terhadap PDRB Sumatera berada pada peringkat tujuh, yaitu sebesar 6,21 persen,” pungkasnya. (uya)
Discussion about this post